Tuesday, January 21, 2014

CONTOH PROPOSAL TESIS KUALITATIF: STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN DETIK.COM DALAM PERSAINGAN BISNIS MEDIA ONLINE DI INDONESIA (Studi Kasus pada Media Online Detik.com)

BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang Penelitian
Perkembangan di ranah media massa terus meluas, dengan diiringi persaingan yang kian ketat pula. Persaingan media massa ini, selain media cetak dengan media cetak, media elektronik  pun (radio dan televisi) serta media online, juga melakukan persaingan. Namun, persaingan pada media online nasional terutama Detik.com cukup ketat dengan media-media online lainnya, seperti Okezone.com, Inilah.com, Vivanews.com, Kompas.com, Tempointeraktif.com, dan masih banyak yang lainnya.
Dari banyaknya media online tersebut, Detik.com tetap memiliki pembaca terbanyak. Dari data Alexa yang merupakan situs resmi yang menentukan trafik sebuah website, memposisikan Detik.com diperingkat ke tujuh di Indonesia setelah Google.com, Facebook.com, Blogspot.com, Youtube.com, Google.co.id, dan Yahoo.com. sedangkan untuk portal media online nasional, Detik.com menduduki posisi pertama. (http://www.alexa.com/topsites/countries/ID diakses 4 Mei 2013). (PROPOSAL LENGKAP >>KLIK<< )

Dari data tersebut, jelas tentunya Detik.com memiliki pembaca terbanyak di Indonesia. Posisi ini sejak lama telah diraih oleh Detik.com, meski media online lain terus tumbuh, Detik.com belum ada yang dapat mengalahkan, Kompas.com misalnya, berada dirangking ke 12, lalu Vivanews.com dan media online lainnya berada jauh di bawah Detik.com.
Detik.com berdiri berdiri sejak tanggal 9 Juli 1998, di bawah naungan PT Agranet Multicitra Siberkom (Agrakom) di Jakarta yang dirintis oleh Budino Darsono sekaligus sebagai pemimpin umum kerajaan Detik.com. PT Agranet Multicitra Siberkom (Agrakom) sebelumnya bergerak di bidang penyedia jasa konsultasi, pengembangan, dan pengelolaan website. Setelah merambah di dunia media online dan mendapat suntikan dana dari beberapa investor, maka perusahaan ini terus berkembang dan bahkan saat ini menjadi media online terbesar di Indonesia.
Kini, Detik.com pun terus berkembang, setelah bergabung dengan kerajaan bisnis Trans Corp, tak hanya web semata, tetapi merambah ke media harian (Harian Detik), mingguan (Detik Mingguan) dan bulanan (Majalah Detik) yang terbit secara online. Koran dan Majalah tersebut layaknya media cetak lainnya, dengan format, layout dan gaya yang menyerupai. Hanya saja, tidak terbit secara tercetak, melainkan PDF online yang dapat diunduh serta dibaca oleh siapapun secara gratis melalui website Detik.com.
Dengan perkembangan tersebut, menunjukkan bahwa bisnis di bidang media online cukup menggiurkan bagi pengusaha-pengusaha pers, bahkan semakin hari pengunjung dan pengguna internet di Indonesia semakin meluas dan semakin banyak. Dukungan akan infrastruktur jaringan internet memang sangat berpengaruh, sebagai penunjang terhubungnya dengan media maya ini. Bahakan, saat ini gadget semakin mendukung untuk akses ke dunia virtual ini, dengan murahnya akses, hingga produk pun yang semakin terjangkau.
Namun, untuk bisa meraih pasar, semakin besar pula persaingannya, baik dari segi produk hingga pangsa pasar. Tentu saja produk tidak menjadi satu-satunya jalan untuk meraih pembaca, membutuhkan strategi-strategi komunikasi pemasaran yang tepat dan handal sehingga dapat memenangkan persaingan ini.
Salah satunya cara untuk memenangkannya yakni dengan menyuguhkan informasi yang berkualitas, pemasaran produk yang bisa menembus berbagai kalanga, lalu harga, hingga tempat. Kesemua hal tersebut harus didukung dengan manajemen yang bagus. Sebab, persaingan antara media dengan munculnya media-media baru ini akan mambuat pasar semakin sempit, jika tidak memiliki suatu yang diandalkan, maka akan lenyap begitu saja dalam persaingan media di Indonesia saat ini.
 Perusahaan pers atau media terus berusaha menciptakan inovasi baru, guna memenuhi kebutuhan dan kepuasan konsumen. Isi media yang bagus saja tentunya tidak cukup, sebab dalam bisnis, pemasaran menjadi kunci utamanya. Bahkan, budget untuk promosi bisa lebih besar dari pada budget produksi, merupakan sesuatu yang wajar.
Memperhatikan kepuasan kepada konsumen dan masyarakat merupakan tujuan utama suatu perusahaan. Dengan menganut konsep pemasaran yang mengajarkan bahwa rumusan strategi pamasaran sebagai suatu rencana yang diutamakan untuk mencapai tujuan tersebut. Hal ini harus berdasarkan kebutuhan dan keinginan konsumen.
Konsumen perusahaan bukanlah merupakan tindakan khusus, tetapi lebih merupakan pernyatakan yang menunjukkan usaha-usaha pokok diarahkan untuk mencapai tujuan. Strategi pemasaran itu sendiri terdiri dari unsur-unsur pemasaran terpadu dan sukup terkenal dengan istilah 4 P, product (produk), price (harga), place (tempat), dan promotion (komunikasi pemasaran) yang selalu berubah-ubah sejalan dengan aktivitas perusahaan dan perubahan lingkungan pemasarannya serta perubahan prilaku konsumennya.
Dengan adanya perusahaan dalam masyarakat dan pola beli yang berubah-ubah, mengakibatkan banyaknya perusahaan hidup dalam situasi yang tidak menentu, sehingga para pengusaha dituntut untuk mendalami pengetahuan tentang strategi bersaing. Hal ini merupakan salah satu aspek yang dapat memperlancar tujuan perusahaan yang ingin dicapai. Beberapa perusahaan pers di Indonesia yang telah melayani segmentasi pembaca, kini mengalami panetrasi pasar dan produk bersaing dalam era globalisasi informasi ini.
Strategi bersaing meliputi penentuan posisi dalam usaha untuk memaksimalkan nilai kemampuan yang membedakannya dengan para pesaing. Karena, aspek yang terpenting dalam perumusan strategi bersaing adalah analisis pesaing, yang mana sasarannya adalah pengembangan profit, sifat dan sukses dari akibat kemungkinan perubahan strategi yang dapat dilakukan oleh tiap-tiap pesaing.
Dengan persaingan untuk merebut pasar bagi media-media yang ada di Indonesia ini tentu timbul keingintahuan mengenai strategi yang digunakan oleh masing-masing media. Sebab, masyarakat Indonesia bukan pula masyarakat yang mudah untuk dipengaruhi, hal ini dapat dilihat dari latar belakang pendidikannya. Banyak penelitian mengemukakan bahwa masyarakat yang memiliki pendidikan tinggi cukup sulit untuk terpengaruh.

Di Indonesia cukup banyak media online, namun yang cukup dikenal dan besar adalah Detik.com, dan media ini yang dianggap mempunyai persaingan dalam pemasaran. Mereka dituntut bagaimana dapat mempertahankan perkembangan pemasarannya dan dapat meraih pasar. (PROPOSAL LENGKAP >>KLIK<< )

5 comments: