Thursday, January 24, 2013

Running News di Media Online

Ilustrasi: usahabiznisku.blogspot.com


Running news berasal dari dua kata yaitu running dan news, running yang berarti berjalan atau berlari dan news yaitu berita, bila digabungkan menjadi ’berita berjalan’ atau berita yang sedang berlangsung saat itu. Menurut Budiono Darsono, running news yaitu satu tema berita yang di dalamnya terdiri dari beberapa item berita dan terus di up date sesuai perkembangan secara beraturan yang terdiri dari beberapa sub judul (dikutip dari http://id.wikipedia.org). Tetapi sudah jelas bila dilihat dari tujuan media yaitu memberikan informasi yang aktual, faktual, dan akurat.
Zaki Habibi dalam artikelnya yang berjudul Citizen Journalism :Ketika Berita Tidak Hanya Memiliki Satu Muka (20:2007) dalam Jurnal Komunikasi Universitas
Islam Indonesia mengatakan:
Online media mengedepankan konsep yang belakangan disebut sebagai running news. Media tersebut relatif lebih memiliki ruang penyimpanan dan penampilan berita jauh lebih luas. Namun, pembaca atau dalam dunia maya disebut user memiliki keterbatasan ruang baca, yakni seluas layar monitor komputer mereka. Tulisan yang terlalu panjang, sehingga harus berkali-kali menurunkan tampilan di layar monitor komputer, hanya mempersulit user dan menurunkan tingkat keterbacaan.
Akhirnya, online media pun mengembangkan struktur penulisan berita berlanjut. Satu peristiwa dapat diturunkan dalam beberapa laporan secara beruntun. Jadi, setiap laporan yang tampil di situs web tersebut bukanlah sebuah berita yang bisa dibilang tuntas, tetapi tidak dapat juga disebut belum selesai. Berita dalam media semacam ini adalah suatu laporan yang turun segera, sedekat mungkin waktunya dengan waktu peristiwa terjadi, dan diturunkan terus-menerus dengan penambahan informasi lanjutan tidak ubahnya seperti orang yang sedang berlari (running) menuju garis akhir. Di Indonesia salah satu online media yang masih bertahan, baik dari segi konsep running news maupun secara bisnis, adalah detik.com.
Konsep tersebut memang memberikan wacana dan praktik baru dalam ranah jurnalistik. Meski demikian, hal itu justru memperkaya khasanah jurnalistik dan memperluas dialog antara beragam bentuk media yang sudah ada. Sehingga, sinergi dapat terbentuk dan masing-masing berada pada jalur peran yang spesifik dengan mengembangkan konsep serta bentuk berita yang khas. Dengan kata lain, perjalanan waktu selama ini menunjukkan bahwa konsep dan bentuk berita ternyata bertransformasi mencari bentuknya sesuai perubahan sosial yang terjadi di masyarakat.
Walaupun begitu, prinsip-prinsip jurnalistik ternyata tidak banyak berubah secara mendasar. Meski bentuk medianya beragam, tetap saja masih ada logika tentang institusi media sebagai institusi sosial sekaligus institusi ekonomi dalam masyarakat. Selain itu, masih ada orang yang disebut sebagai jurnalis selaku pihak yang mencari, mengolah, dan menuliskan atau menyiarkan informasi yang diperolehnya. Masih ada juga logika keredakturan/editorial yang berjalan ketat memainkan peran sebagai gatekeeper alias penyaring informasi. Satu hal lagi yang tidak kalah penting, masih ada juga posisi audiens media yang cenderung pasif dalam alur produksi dan distribusi informasi melalui media. Bahkan, audiens dalam kacamata kapitalisme global terkait industri media dapat disebut juga—meski tidak selalu identik—sebagai konsumen.

Semakin jelas bahwa media online dikenal oleh masyarakat bukan hanya karena kebaruannya saja tetapi dari segi berita yang ditampilkan mempunyai gaya tersendiri dan tidak bisa dilakukan oleh media terdahulu (cetak). Keterbatasan media lama menjadikan keterhalangan dalam proses penerbitan yang terbatas pada ruang dan waktu. Konsep jurnalisme online yang paling popular adalah sifatnya yang real time di implementasikan ke dalam running news . Berita, kisah-kisah, peristiwa-peristiwa, bisa langsung dipublikasikan pada saat kejadian sedang berlangsung (dikutip dari http://jurnalisme-makassar.blogspot.com/).
            Mengutip dari artikel Husnun N Djuraid yang dimuat di harian Jawa Post terbit tanggal 22 Juli 2009 hal.6 yaitu:
Menilik pemberitaan koran pada pagi pertama setelah ledakan bom di Hotel Ritz Carlton dan JW Marriott Jumat (17/7/09), nyaris tidak ada yang eksklusif dibanding dua media pesaingnya. Yang ada hanyalah running news dari berita di TV dan internet (media online).

            Penulis dapat mendefinisikan  yang merujuk dari definisi-definisi di atas  bahwa running news yaitu suatu informasi atau berita yang diliput, ditulis, dan disajikan dengan berbagai bentuk sudut pandang juga terbagi menjadi beberapa item, akan terus diikuti perkembangannya dan akan disajikan secara cepat/aktual.
Dengan demikian definisi berita mulai bergeser. Septiawan Santana mengutip dari surat kabar Kompas yang dicantumkan dalam bukunya yang berjudul Jurnaistik Kontemporer  (2005: 134), Berita bukan lagi peristiwa yang telah berlangsung yang dipublikasikan media massa, tetapi menjadi peristiwa yang sedang berlangsung yang disiarkan media massa. Media massa mampu melakukan pemberitaan langsung, ini tentu saja tidak televisi semata, tetapi juga media online.

Referensi

Buku dan Skripsi

Abdurahman, 2007. Kiat Sukses Menjadi Jurnalis. Bandung: CV.Madany.
Agustina, Dinny Widya. 2001. Karakteristik Polling Tempo Interaktif. Skripsi. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Arikhunto, Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian, Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Briggs, Asa dan Peter Burke. 2006. Sejarah Sosial Media: Dari Gututenberg Sampai Internet. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Effendi, Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
____________________­. 2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek.  Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Halim, Vini Winari. 2006. Media Online www.seskotni.mil.id Sebagai Media House Jurnal. Skripsi. Universitas Islam Negeri Sunan Gunung Djati, Bandung.
Hapsari, Desi Dwi. 2001. Media Suara Mahasiswa Online Sebagai Sumber Informasi Seputar Kampus Bagi Mahasiswa. Skripsi. Universitas Islam Bandung.
Hidayat, Taufik Surya. 2003. Analisa dan Perancangan Sistem Pengisian Formulir Rencana Studi Secara Online di Stimik Perbanas. Skripsi. Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Computer Perbanas, Jakarta.
Muhtadi, Asep Saeful. 2008. Komunikasi Politik Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana, Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Oetama, Jakob. 1987. Perspektif Pers Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Rivki. 2009. Detikcom Dalam Kiprah Media Online. Laporan Magang. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Rakhmat, Jalaluddin.2007. Psikologi Komunikasi. Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Saefullah, Ujang. 2007. Kapita Selkta Komunikasi: Pendekatan Budaya dan Agama. Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Santana, Septiawan. 2005. Jurnalistik Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Severin, Werner J. dan James W. Tankard. 2005. Teori Komunikasi: Sejarah, Merode, dan Terapan di Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudarman, Paryati. 2008. Menulis di Media Massa. Jogjakarta: Pustaka Pelajar.

Suhandang, Kustadi. 2005. Periklanan: Manajemen, Kiat dan Strategi. Bandung: Nuansa.
_________________. 2004. Public Relations Perusahaan: Kajian, Program, Imlementasi. Bandung: Nuansa.
Suhirman, Iman. 2006. Menjadi Jurnalis Masa Depan. Bandung: Dimensi Publisher.
Sumadiria, Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung: Simbiosa Rektama Media.
_______________.2004. Menulis Artikel dan Tajuk Rencana: Panduan Penulis & Jurnalis Profisional.Bandung: Simbiosa Rektema Media.
Vivian, Jhon. 2008. Teori Komunikasi Massa. Edisi Kedelapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Widyanti, Dini. 2004. Motif Pengguna Jasa dalam Memanfaatkan Media Internet. Skripsi. Universitas Islam Bandung.
Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik Terapan. Bogor: Ghalia Indonesia.

Jurnal, Media, dan Internet

Darmawan, Ardi dan Adrianus Wisnu Kurniawan. 2007. Makalah: Internet: Faktor dan Perkembangannya. Universitas Indonesia.
Darsono, Budiono. 2002. Cybermedia: Seni Memadu Komunikasi, Telekomunikasi dan Teknologi. Artikel
(dalam http://www.google.co.id/search?as_q=teknologi+internet&hl). Diakses 25-Juni-2010.

Deuze, Mark. 2001. Makalah. Journalisms Online.

Diakses 24 April 2010.
Dirgahayu, Dida. 2007. Citizen Jurnalism Sebagai Ruang Publik (Studi Literatur Untuk Menempatkan Citizen Jurnalism Berdasarkan Teori Jurnalistik dan Mainstream Media Jurnal Observasi: Mengamati Fenomena Citizen Journalism. Vol.5, No.1, Th.2007. (hal, 11-31). Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Habibi, Zaki. 2007. “Citizen Journalism”:Ketika Berita Tidak Hanya Memiliki Satu Muka. Jurnal Komunikasi. Vol. 1 No.2 Th. 2007. Yogyakarta: Universitas Islam Indonesia.
Haryati. 2007. Komunikasi di Era Digital, Paradigma Baru Bermedia. Jurnal Observasi: Mengamati Fenomena Citizen Journalism. Vol.5, No.1, Th.2007. (hal, 1-10). Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Hendratmoko Taufik. 2009. Apakah Kehadiran Teknologi Internet Akan Mengeser Peran Manusia Sebagai Guru?.
(dalam http://www.google.co.id/search?as_q=teknologi+internet&hl). Diakses 25-Juni-2010.
Jurnalisme Online: Karakteriktik media online. Pahami itu, pahami pula cara menulis beritanya.  (http://jurnalisme-makassar.blogspot.com.) Diakses pada 26-April-2010.
Siregar, Amir Effendi. 2009. Akan Matikah Media Cetak?. Artikel. H.U. Kompas, Sabtu, 05 September 2009.
Sosiawan, Edwi Arief. Pengantar Ilmu Komunikasi. Modul Kuliah. (dalam http://edwi.dosen.upnyk.ac.id). Diakses 3-Juli-2010.
Sosiawan, Edwi Arief. 2000. Makalah: Kajian Internet Sebagai Media Komunikasi Interpersonal Dan Massa. UPN  “Veteran” Yogyakarta.
(dalam http://www.google.co.id/search?as_q=teknologi+internet&hl). Diakses 25-Juni-2010.
Wiryana, I Made. 2000. Makalah Internet. Universitas Denpasar Bali.
(dalam http://www.google.co.id/search?as_q=teknologi+internet&hl). Diakses 25-Juni-2010.
Yudhapramesti, Pandan. 2007. Citizen Journalism Sebagai Media Pemberdayaan Warga. Jurnal Observasi: Mengamati Fenomena Citizen Journalism. Vol.5, No.1, Th.2007. (hal, 33-45). Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Zabidina. Artikel. Mengenal Jurnalisme Online.
(dalam http//:google.co.id/media+online/pdf.html). Diakses 1-Juli-2010.

No comments:

Post a Comment