Sumber: Budiono
Darsono, dalam Makalah yang berjudul Konten
Inovatif, Bagaimana?
Dari web blog: (http//:budiono.blogdetik.com) diakses 25
Juli 2010. |
Media yang ada di internet yakni media-media yang terbit di dunia maya atau dunia virtual, yakni Media Online yang kini marak berkembang sebagai media massa depan. Dari sisi fungsi dan karakter, media yang terbit di internet ini cukup banyak perbedaaannya ketimbang media cetak dan elektronik. perbedaaan-perbedaan tersebut akan diulas secara singkat dan jelas pada paparan dibawaan ini.
Pebedaan yang signifikan anatara media yang terbit
di internet dan media cetak atau elektronik
menurut Jhon Vivian (2008:270), yaitu terdapat pada feed back (umpan
balik). Media internet dapat menerima umpan balik secepat mungkin atau setelah
komunikan menerima pesan tersebut. Berbeda dengan media cetak atau internet
yang harus tertunda beberapa saat.
Syarifudin Yunus (2010:27) mengutarakan perbedaan
media Elektronik, media cetak dan media online secara subtansial dapat dilihat berdasarkan
pencarian, pengumpulan, pengolahan, dan penyebaran berita yang dilakukan.
Perbedaan tersebut diantaranya dalam filosofi penyajian berita, positioning masing-masing jenis media, teknis pengelolaan,
dan target
audiens (komunikan, pembaca, pendengar, pemirsa, user).
audiens (komunikan, pembaca, pendengar, pemirsa, user).
Dalam modul kuliah yang disajikan oleh Edwi Arief
Sosiawan yang dipublikasi di http://www.edwi.dosen.upnyk.ac.id
yang bertema Pengantar Ilmu Komunikasi terlihat
jelas dari segi penggunaan diantaranya:
Pertama,
penggunaan internet sebagai medium untuk
berkomunikasi menuntut penggunanya memiliki pengetahuan cara menggunakan software
komputer secara umum dan software
aplikasi internet secara khusus. Disini berarti terdapat penggunaan dan
pengembangan kognitif dari pengguna internet. Semula penggunaan media
komunikasi klasik oleh pengguna bersifat pasif sedangkan penggunaan internet
memaksakan penggunanya memiliki kemampuan intelegensi dalam menggunakan
internet. Ini lama kelamaan akan membawa dampak kepada ketergantungan
kesuksesan hidup pada penguasaan pengetahuan dan teknologi.
Kedua,
komunikasi dalam internet memiliki konteks komunikasi massa tetapi juga
membentuk komunikasi personal dalam jumlah banyak. Konteks komunikasi personal
dalam jumlah banyak disini memiliki arti bahwa pengguna internet dalam melakukan
komunikasi berhadapan dengan pengguna lain dalam jumlah banyak yang
masing-masing berperan sebagai komunikator dan komunikan.
Ketiga,
sifat dan bentuk pesan-pesan yang disampaikan melalui semua media komunikasi
klasik, dimiliki oleh medium internet; artinya dalam internet pengiriman pesan
menggunakan berbagai bentuk seperti
teks, grafis, video dan suara.
Keempat,
pengiriman dan penerimaan serta umpan balik pesan yang disampaikan oleh
komunikator dan komunikan relatif lebih cepat dengan penundaan jauh lebih
singkat.
Kelima,
dalam
komunikasi melalui internet dimungkinkan terjadinya komunikasi antar berbagai
personal yang rentang perbedaan baik secara sosiologis maupun budaya sangat
berbeda. Komunikator maupun komunikan adalah person-person yang mungkin sekali
berbeda bahasa, budaya, ras, bangsa latar belakang sosial ekonomi, pendidikan
dan sebagainya.
Enam, dalam
segi dokumentasi atau pengarsipan, media di internet lebih simple dan dapat
dilihat kapanpun dan dimanapun (tidak terbatas ruang dan waktu), dan juga dapat
mengulang berita atau informasi kapan saja. Tidak seperti televisi dan radio
yang tidak berulang.
Sedangkan
perbedaan karakteristik internet dengan media klasik dalam sistem dan
operasional sebagai alat maupun medium komunikasi yaitu:
1.
Perbedaan utama dan makro tersebut yaitu; internet
adalah media berbasis komputer
yang semula berawal dari media “tools” untuk menyimpan serta mengolah
informasi data.
2.
Internet sebagai media
komunikasi memiliki penawaran interaktif yang dinamis terhadap penggunanya/user, jauh melebihi penawaran interaktif
pada media televisi dan radio (yang terbatas pada satu program dan isi materi
acara). Bahkan internet memberikan penawaran pencarian informasi yang
diinginkan melalui fasilitas query dan boelan dengan menggunakan
kata kunci (keywords). Lebih jauh lagi media internet mampu
mengurangi pola komunikasi yang berwujud
kontak langsung seperti surat menyurat ataupun wicara interpersonal dengan
fasilitas electronic mail (e-mail) dan Internet Relay Chat
(IRC).
3.
Media internet mampu
menjadi pusat informasi dan sumber informasi yang tidak terbatas dan pada suatu
institusi tetapi juga memberikan kesempatan pada setiap
user/individu untuk menjadi sumber/komunikator.
4.
Luas jangkauan dari media internet tentu
saja melintas antarbenua, antarnegara, serta antarbudaya. Sehingga dengan demikian
batasan-batasan dalam fisik dalam melakukan komunikasi semakin dinisbikan
melalui internet, implikasi ini juga
memperjelas bahwa terdapat interaksi abstrak secara struktural.
5.
Fungsi internet sebagai
media, selain sama dengan fungsi media lain, media internet memiliki penawaran
untuk pengembangan bidang jasa maupun
bisnis sebagai bagian gaya hidup. Beberapa produk yang tersedia dapat
dirancang, dipilih dan dipesan hanya melalui fasilitas E-commerce dan
net-worked intelligence. Dalam bidang jasa memungkinkan orang bekerja
dimana saja tanpa memerlukan tempat yang riil
seperti lazimnya, yang membawa pada embrio fenomena virtual (maya) dalam
segala aspek lalu-lintas barang dan jasa (Ancok, 2000 : 2).
6.
Perbedaan yang terakhir
dari lateral sebagai media lebih menonjolkan superior media internet sebagai
media yang “beraneka rupa” (mulfaceted ) yang berisi banyak perbedaan
konfigurasi proses komunikasi pada fasilitas-fasilitas yang dimiliki (Sosiawan,
dalam http://edwi.dosen.upnyk.ac.id).
Bagan:
Perbedaan bentuk
dan sifat pesan medium internet
dibanding media komunikasi klasik
Sumber:
Edwi Arief Sosiawan dalam
makalah Kajian Internet Sebagai Media
Komunikasi Interpersonal Dan Massa.
(dalam
http://www.google.co.id/search?as_q=teknologi+internet&hl)
Dalam bagan tersebut terlihat jelas
bahwa perbedaan yang signifikan seperti yang dikatakan oleh Jhon Vivian di atas
yaitu feed back dari perbedaan media
tersebut. Media internet feed back
bisa dikatakan langsung atau cepat sedangkan media elektronik dan cetak akan
tertunda. Selain itu perbedaan yang besar terjadi yaitu pada penggabungan dari
semua media ada dalam internet. Seperti video, audio, foto, teks, dan lainnya
yang biasa disajikan dalam suatu media terpisah (audio: radio, video dan audio:
televisi, taks dan foto: media cetak) kini menjadi satu dalam internet.
DAFTAR
PUSTAKA
Buku dan Skripsi
Abdurahman,
2007. Kiat Sukses Menjadi Jurnalis.
Bandung: CV.Madany.
Agustina,
Dinny Widya. 2001. Karakteristik Polling
Tempo Interaktif. Skripsi. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Arikhunto,
Suharsimi. 2006. Prosedur Penelitian,
Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta: PT.Rineka Cipta.
Briggs, Asa dan
Peter Burke. 2006. Sejarah Sosial Media:
Dari Gututenberg Sampai Internet. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Effendi,
Onong Uchjana. 1993. Ilmu, Teori dan
Filsafat Komunikasi. Bandung: PT. Citra Aditya Bakti.
____________________.
2006. Ilmu Komunikasi: Teori dan Praktek. Bandung. PT. Remaja Rosdakarya.
Halim,
Vini Winari. 2006. Media Online www.seskotni.mil.id
Sebagai Media House Jurnal. Skripsi. Universitas Islam Negeri
Sunan Gunung Djati, Bandung.
Hapsari, Desi Dwi. 2001. Media Suara Mahasiswa Online Sebagai Sumber
Informasi Seputar Kampus Bagi Mahasiswa. Skripsi. Universitas Islam
Bandung.
Hidayat, Taufik
Surya. 2003. Analisa dan Perancangan Sistem Pengisian Formulir Rencana Studi Secara Online di Stimik Perbanas. Skripsi. Sekolah Tinggi Manajemen
Informatika dan Computer Perbanas, Jakarta.
Muhtadi,
Asep Saeful. 2008. Komunikasi Politik
Indonesia. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Mulyana,
Deddy. 2001. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Oetama, Jakob. 1987. Perspektif
Pers Indonesia. Jakarta: LP3ES.
Rivki.
2009. Detikcom Dalam Kiprah Media Online.
Laporan Magang. Universitas Padjadjaran, Bandung.
Rakhmat,
Jalaluddin.2007. Psikologi Komunikasi.
Edisi Revisi. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.
Saefullah,
Ujang. 2007. Kapita Selkta Komunikasi:
Pendekatan Budaya dan Agama. Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Santana, Septiawan. 2005. Jurnalistik Kontemporer. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia.
Severin, Werner J. dan James
W. Tankard. 2005. Teori Komunikasi:
Sejarah, Merode, dan Terapan di Media Massa. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Sudarman,
Paryati. 2008. Menulis di Media Massa.
Jogjakarta: Pustaka Pelajar.
Suhandang,
Kustadi. 2005. Periklanan: Manajemen,
Kiat dan Strategi. Bandung: Nuansa.
_________________.
2004. Public Relations Perusahaan:
Kajian, Program, Imlementasi. Bandung: Nuansa.
Suhirman,
Iman. 2006. Menjadi Jurnalis Masa Depan.
Bandung: Dimensi Publisher.
Sumadiria, Haris. 2005. Jurnalistik Indonesia: Menulis Berita dan Feature. Bandung:
Simbiosa Rektama Media.
_______________.2004. Menulis
Artikel dan Tajuk Rencana: Panduan Penulis & Jurnalis Profisional.Bandung:
Simbiosa Rektema Media.
Vivian, Jhon. 2008. Teori
Komunikasi Massa. Edisi Kedelapan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group.
Widyanti, Dini.
2004. Motif Pengguna Jasa dalam
Memanfaatkan Media Internet. Skripsi. Universitas Islam Bandung.
Yunus, Syarifudin. 2010. Jurnalistik Terapan. Bogor:
Ghalia Indonesia.
Junal, Media, dan Internet
Darmawan, Ardi
dan Adrianus Wisnu Kurniawan. 2007. Makalah: Internet: Faktor dan
Perkembangannya. Universitas
Indonesia.
Darsono,
Budiono. 2002. Cybermedia: Seni Memadu
Komunikasi, Telekomunikasi dan Teknologi. Artikel
(dalam http://www.google.co.id/search?as_q=teknologi+internet&hl).
Diakses 25-Juni-2010.
Deuze, Mark. 2001. Makalah. Journalisms Online.
Diakses 24 April
2010.
Dirgahayu,
Dida. 2007. Citizen Jurnalism Sebagai
Ruang Publik (Studi Literatur Untuk Menempatkan Citizen Jurnalism Berdasarkan
Teori Jurnalistik dan Mainstream Media) dalam Jurnal Observasi Vol.5,
No.1, Th.2007. (hal, 11-31). Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Jurnalisme Online: Karakteriktik media online. Pahami itu, pahami pula cara menulis beritanya. (http://jurnalisme-makassar.blogspot.com.) Diakses pada 26-April-2010.
Habibi, Zaki. 2007.
“Citizen Journalism”:Ketika Berita Tidak Hanya Memiliki Satu Muka dalam Jurnal Komunikasi Vol. 1 No.2 Th. 2007. Yogyakarta:
Universitas Islam Indonesia.
Haryati. 2007. Komunikasi di Era Digital, Paradigma Baru
Bermedia dalam Jurnal Observasi:
Mengamati Fenomena Citizen Journalism. Vol.5, No.1, Th.2007. (hal, 1-10).
Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Hendratmoko Taufik. 2009. Apakah Kehadiran Teknologi Internet Akan Mengeser Peran Manusia Sebagai
Guru?.
(dalam http://www.google.co.id/search?as_q=teknologi+internet&hl).
Diakses 25-Juni-2010.
Siregar, Amir Effendi. 2009. Akan
Matikah Media Cetak?. Artikel. H.U. Kompas, Sabtu, 05 September 2009.
Sosiawan, Edwi Arief. Pengantar Ilmu Komunikasi.
Modul Kuliah. (dalam http://edwi.dosen.upnyk.ac.id). Diakses 3-Juli-2010.
Sosiawan, Edwi Arief. 2000. Makalah: Kajian Internet Sebagai Media Komunikasi Interpersonal Dan
Massa. UPN
“Veteran” Yogyakarta.
(dalam
http://www.google.co.id/search?as_q=teknologi+internet&hl). Diakses
25-Juni-2010.
Wiryana, I Made.
2000. Makalah Internet. Universitas
Denpasar Bali.
(dalam http://www.google.co.id/search?as_q=teknologi+internet&hl).
Diakses 25-Juni-2010.
Yudhapramesti, Pandan.
2007. Citizen Journalism Sebagai Media
Pemberdayaan Warga dalam Jurnal
Observasi: Mengamati Fenomena Citizen Journalism. Vol.5, No.1, Th.2007.
(hal, 33-45). Bandung: Simbiosa Rektama Media.
Zabidina. Artikel. Mengenal Jurnalisme Online.
(dalam http//:google.co.id/media+onlie/pdf.html).
Diakses 1-Juli-2010.
No comments:
Post a Comment