Tuesday, December 25, 2012

Contoh: Proposal Tesis Kuantitatif


PENGARUH KOMUNIKASI ORANG TUA TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA PADA MTsN 1 BANDUNG


A. Latar Belakang Penelitian
Pembangunan Nasional di bidang pendidikan adalah upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan meningkatkan kualitas manusia Indonesia dalam mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan makmur berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945, yang memungkinkan warganya mengembangkan diri sebagai manusia Indonesia seutuhnya. Sistem pendidikan nasional diselenggarakan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah, dan jalur pendidikan luar sekolah.
Pendidikan keluarga, komunikasi orang tua terhadap anaknya merupakan bagian dari pendidikan luar sekolah yang diselenggarakan dalam dan oleh keluarga. Jalur pendidikan sekolah

Friday, December 21, 2012

PSIKOANALISIS DALAM PANDANGAN ISLAM


Oleh:
Agus Anwar, Mulyadi Saputra, Marki, Siti Komalasari, Imelda, Ati

BAB I
PENDAHULUAN

            Sigmund Freud lahir di Moravia, 6 Mei 1856, dan wafat di London, 23 September 1939 akan tetapi hampir selama 80 tahun ia tinggal di Wina dan meninggalkan kota itu hanya ketika Nazi menyerang Austria. Sebagai seorang pemuda ia memutuskan ingin menjadi seorang ilmuwan dan dengan tujuan ini dibenaknya, ia memasuki sekolah kedokteran di Universitas Wina tahun 1873 dan ia tamat 8 tahun kemudian. Freud tidak pernah berniat untuk membuka praktek dokter tetapi karena imbalan yang kecil untuk seorang ilmuwan, kesempatan yang terbatas untuk maju secara akademik bagi seorang Yahudi dan kebutuhan-kebutuhan keluarganya yang bertambah telah memaksanya terjun membuka praktik privat. Di sela-sela praktiknya, ia menyempatkan diri meneliti dan menulis, dan prestasi-prestasinya sebagai seorang peneliti kedokteran, menyebabkan ia mendapat reputasi yang kokoh.
Minat Freud pada neurology menyebabkan ia menspesialisasikan diri di bidang perawatan gangguan-gangguan saraf, sebuah cabang ilmu kedokteran yang ketinggalan di tengah gerak maju di kalangan seni penyembuhan selama abad XIX. Untuk meningkatkan 

Jangan Biarkan Media Hilangan Keampuhannya

Oleh: Mulyadi Saputra
http://www.pdk.or.id

Kebebasan Pers di Indonesia dapat diacungi jempol meski baru beberapa tahun terakhir setelah pemerintahan Orde Baru (orba). Kebebasan pers di Indonesia telah mengalahkan Negara yang lebih dulu menjunjung kebebasan bermedia dan Negara demokrasi lainnya.  Dengan kebebasan ini pula masyarakat dapat mengetahui informasi seluas-luasnya mengenai apa yang sedang terjadi di belahan dunia. Ini tentu suatu prestasi besar, sebab menurut para pakar semakin bagusnya jaringan informasi yang di peroleh masyarakat akan menunjukkan kemajuan sebuah wilayah.

Di era orba yang lebih kepada pemerintahan yang otoriter, informasi yang menyinggung keburukan pemerintahan langsung akan disensor, informasi yang menyinggung tentang pertahanan dan militer juga langsung di sensor bahkan akan lebih kejam lagi yaitu dibreidel. Namun, untuk era reformasi menjadi bebas, dengan kata lain Kebebasan Pers yang dapat di

Tuesday, December 18, 2012

Kajian Ilmu Komunikasi Baru


 oleh: Mulyadi Saputra
http://www.buzzom.com
Bidang kajian Ilmu Komunikasi bertambah sejak tumbuhnya new media yang meliputi social media, portal, dan web blog. Fungsinya pun otomatis bertambah, karena fungsi social media yang cukup banyak. Namun, dalam setiap perkembangan tentu ada hal yang perlu disadari semua kalangan, yakni ‘efek’. Memang, pertumbuhan suatu bidang keilmuan, baik sosial maupun teknologi, tak bisa ditolak atau dihindari, sebab sudah menjadi keniscayaan sejarah. Jika ditahan atau ditolak, berarti menghambat perkembangan pengetahuan masyarakat.
Namun sejatinya, perkembangan teknologi tidak selalu menyuguhkan efek negatif semata, efek positifnya pun cukup banyak. Ibarat pisau dalam genggaman tangan, jika digenggam

Thursday, December 13, 2012

Teori Komunikasi dari prespektif Psikologi



  • Teori Behavioral and Cognitive
Teori Behavioral dan Cognitive merupakan gabungan dari dua tradisi yang berbeda. Perbedaan utama teori antara aliran behavioral dan kognitif dengan aliran struktural dan fungsional terletak pada fokus pegamatan serta sejarahnya. Teori Behavioral dan fungsional berkembang dari ilmu sosial dan ilmu-ilmu lainnya yang cenderung memusatkan struktur sosial dan budaya. Sementara teori-teori behvioral dan kognitif berkembang dari psikologi dan ilmu-ilmu behavioral lainnya yang cenderung memusatkan pengamatan pada diri manusia secara individual.

Tuesday, December 11, 2012

Social Media Butuh Literacy

Foto by: Andre Navrada/ twitt: @andrenavrada

 Oleh: Mulyadi Saputra
Indonesia masuk dalam jajaran pengguna social media terbanyak di dunia. Untuk Facebook, Indonesia merupakan pengguna keempat terbesar di dunia, sedangkan Twitter masuk dalam posisi pertama. Banyak pakar memprediksi, ke depan penggunaan social media masih akan terus membesar dan berkembang seiring dengan fasilitas jaringan internet yang kian membaik.
Salah satu yang membuat pesat perkembangan social media di Indonesia adalah kondisi masyarakatnya yang gampang terprovokasi. “Indonesia memiliki masyarakat yang cepat terprovokasi dan latah. Kalau orang lain punya sesuatu, dia juga harus memilikinya. Maka di Indonesia, cukup cepat perkembangan new media, terutama social media seperti Facebook dan Twitter,” kata dosen Sekolah Komunikasi dan Multimedia (SKM) Institut Manajemen Telkom (IM Telkom), Imansyah Lubis, S.Sos, M.Sn.
Dengan beragam dampak negatifnya, new media menyimpan sejuta manfaat yang dapat mendorong pertumbuhan Indonesia. Menurut Staf Ahli Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemkominfo) Bidang Komunikasi dan Media, Dr. Henry Subiakto, MA, sejatinya teknologi tumbuh untuk memudahkan manusia dalam berbagai aktivitas. “Teknologi tak mungkin dihambat. Secara natural, teknologi mempermudah kehidupan kita. Kalau bisa beli barang secara online dengan harga sama, kenapa harus datang ke toko dan mengeluarkan biaya lebih mahal? Memang harus hati-hati, karena transaksi di dunia maya rentan penipuan,” ungkap Henry.

Monday, December 10, 2012

Social Media Ubah Budaya dan Media Massa


Foto: Andre Navrada
 Dulu, media massa adalah satu-satunya wahana yang dapat membius masyarakat mulai edukasi, provokasi, bahkan dapat mengobrak-abrik tatanan negara. Keperkasaan itu seakan-akan mutlak dan tak terkalahkan. Alhasil, media massa dimanfaatkan banyak kalangan untuk propaganda, promosi, dan menyampaikan bermacam informasi.
Dalam dunia komunikasi, keperkasaan media massa sesuai dengan teori jarum hipodermik dan teori peluru. Sekali membius, seseorang tak dapat berbuat apa-apa. Namun keperkasaan itu dilemahkan teori agenda setting, dimana tidak semua yang diungkapkan media massa bersifat penting bagi masyarakat, tergantung setting dan targetnya hingga masyarakat bisa memilih. Hal ini sesuai pula dengan teori uses and gratification. Lalu, apakah teori-teori tersebut masih berlaku bagi media massa dengan munculnya new media semacam social media, portal, dan web blog?

Thursday, December 6, 2012

Tahap-Tahap Perkembangan Teori Komunikasi



Oleh: Mulyadi Saputra
Priode pertama adalah Mazhab Retorika  yang berkembang sejak periode klasik hingga awal abad  ke-19. Mazhab ini sangat mengakar di masyarakat Yunani dimana negara tersebut merupakan tempatnya para ilmuan masa itu. Masyarakat Yunani mashab ini sebagai upaya mencari kebenaran melalui dialog. Tiga unsur penting dalam mazhab ini yang sangat terkenal yaitu Etos, Pathos, dan Logos.
            Setelah itu berkembang tradisi jurnalisme, paradigma, dan perkembangan retorika, yakni pada zaman Romawi Kuno hingga periode 1900-1950-an. Tradisi jurnalisme sudah dimulai sejak zaman Romawi Kuno yang ditandai dengan adanya Acta Diurna atau catatan harian, dimana pada masa itu penyebaran informasi secara luas dengan menggunakan media papan pengumuman. Informasi tersebut ditujukan kepada rakyatnya atau masyarakay kala itu.
Kemudian berkembanglah tahap komunikasi massa pada tahun 1940-1950-an. Dalam tahap ini lahirlah beberapa model seperti model lasswell, teori SOR, S-M-C-R model, dan sebagainya. Model-model tersebut hingga kini masih digunakan meski model-model terbaru yang beberapa membantah model tersebut telah bermunculan. Pada era tahun 1960-an masuk pada tahap integrasi. Pada tahap ini lahirlah model komunikasi intrapersonal karya Berlo, juga teori-teori yang lainnya.

Wednesday, December 5, 2012

Asumsi Dasar Teori-Teori Komunikasi



Asumsi Dasar Teori Konstruksi Sosial
Teori konstruksi sosial (social construction) Berger dan Lukmann merupakan teori sosiologi kontemporer yang berpijak pada sosiologi pengetahuan. Dalam teori ini terkandung pemahaman bahwa kenyataan dibangun secara sosial, serta kenyataan dan pengetahuan merupakan dua istilah kunci untuk memahaminya.  Asumsi dasar dari Teori Konstruksi Sosial Berger dan Luckmann adalah:
a.                   Realitas merupakan hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuataan konstruksi sosial terhadap dunai sosial di sekelilingnya.
b.                  Hubungan antara pemikiran manusia dan konteks sosial tempat pemikiran itu timbul, bersifat berkembang dan dilembagakan.
c.                   Kehidupan masyarakat itu dikonstruksi secara terus menerus.
d.                  Membedakan antara realitas dengan pengetahuan. Realitas diartikan sebagai kualitas yang terdapat di dalam kenyataan yang diakui sebagai memiliki keberadaan (being) yang tidak bergantung kepada kehendak kita sendiri. Sementara pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian bah

Fungsi Teori, Fungsi Model, Perbedaan Teori Komunikasi Dengan Model Komunikasi Difinisi Teori



Kata teori memiliki arti yang berbeda-beda pada, sehingga pada bidang pengetahuan yang berbeda, maka berbeda pula arti dari teori. Tergantung pada metodologi dan konteks diskusi, dan bidang keilmuannya. Secara lebih lebih umum, para pakar Jonathan H. Turner mengemukakan, teori adalah sebuah proses mengembangkan ide-ide yang membantu kita menjelaskan bagaimana dan mengapa suatu peristiwa terjadi. Lalu menurut Littlejohn dan Karen Foss, teori merupaka sebuah sistem konsep yang abstrak dan hubungan-hubungan konsep tersebut yang membantu kita untuk memahami sebuah fenomena. Sedangkan menurut Kerlinger, teori adalah konsep-konsep yang berhubungan satu sama lainnya yang mengandung suatu pandangan sistematis dari suatu fenomena. (http://carapedia.com)
Dapat disimpulkan, bahwa teori merupakan sebuah sistem konsep yang abstrak untuk mengindikasikan adanya hubungan diantara konsep-konsep tersebut yang membantu kita memahami sebuah fenomena. Sehingga bisa dikatakan bahwa suatu teori adalah suatu kerangka kerja

4 (Empat) Jenis Perspektif Teoritis Komunikasi Menurut A. Fisher



Oleh: Mulyadi Saputra
Perspektif Mekanistis
Perspektif mekanistis menekankan pada unsur saluran fisik komunikasi, penyampaian, dan penerimaan arus pesan diantara sumber atau para penerimannya.
Contoh : teori matematika komunikasi
a)            Perspektif Psikologis
Perspektif psikologis tentang komunikasi manusia memfokuskan perhatiannya pada individu (komunikator atau penafsir) baik secara teoritis maupun empiris
Contoh : Teori Psikoanalisa

POLA KOMUNIKASI MENURUT TEORI KULTIVASI



Oleh : Mulyadi Saputra, Agus Anwar, Marki, Siti Komalasari

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Dunia komunikasi saat ini lebih meluas, komunikasi tidak akan ada habisnya untuk dibahas, sebagai contohnya komunikasi ada beberapa pengelompokan antara lain komunikasi bisnis, komunikasi politik, komunikasi antar pribadi, komunikasi antar budaya, dan komunikasi massa. Akhir-akhir ini yang banyak dibicarakan adalah komunikasi massa. Komunikasi massa berasal dari istilah bahasa Inggris, mass communication, sebagai kependekan dari mass media communication. Artinya, komunikasi yang menggunakan media massa atau komunikasi yang mass mediated. Istilah mass communication atau communications diartikan sebagai salurannya, yaitu media massa (mass media) sebagai kependekan dari media of mass communication. Massa mengandung pengertian orang banyak, mereka tidak harus berada di lokasi tertentu yang sama, mereka dapat tersebar atau terpencar di berbagai lokasi, yang dalam waktu yang sama atau hampir bersamaan dapat memperoleh pesan-pesan komunikasi yang sama. Berlo (dalam Wiryanto, 2005) mengartikan massa sebagai meliputi semua orang yang menjadi sasaran alat-alat komunikasi massa atau orang-orang pada ujung lain dari saluran.
Komunikasi massa saat ini sedang meroket dan banyak dibutuhkan maupun menjadi konsumsi publik. Contohnya Televisi, radio, maupun surat kabar, semua komunikasi massa tersebut sudah menjadi konsumsi publik pada saat ini. Bahkan media televisi ini ada tipe penontonnya atau di dalam teori kultivasi disebut sebagai pecandu, ada dua tipi pecandu yaitu pecandu fanatik dan pecandu biasa. Karena televisi sudah menjadi konsumsi publik maka hampir sebagian besar. Bahkan sebagian besar masyarakat Indonesia sudah memiliki televisi. Sehingga dunia entertain juga berlomba-lomba menyuguhkan tayangan yang dapat menghibur. Banyak sekali tayangan-tayangan yang disuguhkan sekarang ini, ada kartun, infotainment, berita, sitkom, sinetron, dan masih banyak lagi. Akan tetapi diantara banyak tayangan tersebut tidak semuanya mendidik, tayangan yang disuguhkan juga tak luput dari pengaruh, karena termasuk dalam ciri dalam media televisi, yaitu persuasif. Dalam hal ini, televisi mampu mempengaruhi lingkungan melalui penggunaan berbagai simbol. Pengaruh yang ada pada media televisi tidak hanya pengaruh yang baik saja, akan tetapi pengaruh buruk akan ada pada televisi. Pengaruh buruk ini pun tidak hanya sekedar buruk, akan tetapi sudah mengarah ke dalam tindak kekerasan.

Tuesday, December 4, 2012

KOMUNIKASI DALAM PRESFEKTIF ISLAM


DAKWAH, TABLIGH, DAN KHUTBAH DAN PERBEDAAN ANTARA KETIGANYA
Dakwah
Istilah syara’, dakwah adalah kegiatan yang bersifat menyeru, memanggil, atau mengajak orang untuk beriman dan taat kepada Allah, SWT sesuai dengan garis aqidah, syari'at dan akhlak Islam. Kata dakwah merupakan masdar (kata benda) dari kata kerja da'a yad'u yang berarti panggilan, seruan atau ajakan. Dakwah memiliki tujuan mewujudkan kebahagiaan dan kesejahteraan hidup di dunia dan di akhirat yang diridhoi oleh Allah. Nabi Muhammad SAW mencontohkan dakwah kepada umatnya dengan berbagai cara melalui lisan, tulisan dan perbuatan. Dimulai dari istrinya, keluarganya, dan teman-teman karibnya hingga raja-raja yang berkuasa pada saat itu.
Tabligh
Tabligh adalah menyampaikan ajaran-ajaran, syariat serta aturan-aturan dalam Islam kepada umat manusia yang ada di muka bumi ini agar dijadikan pedoman hidup untuk memperoleh kebahagian di dunia dan di ahirat. Tabligh berasal dari kata ballagha-yuballighu. Selain tabligh, dalam jenjang aktifitas dakwah juga mengenal taklim, yang bersifat lebih intensif dari tabligh. Ada juga takwin, yang jauh lebih intensif lagi dari taklim dan tabligh. Di dalam tabligh, yang menjadi inti masalah adalah bagaimana agar sebuah informasi tentang agama

Sunday, December 2, 2012

PARADIGMA POSITIVISME, KONSTRUKTIVISME DAN KRITIS DALAM KOMUNIKASI



      A.    Paradigma Positivisme
Paradigma positivisme menurut beberapa pendapat yaitu komunikasi merupakan sebuah proses linier atau proses sebab akibat yang mencerminkan upaya pengirim pesan untuk mengubah pengetahuan penerima pesan yang pasif (Ardianto, 2009). Jadi, paradigma Positivisme ini memandang proses komunikasi ditentukan oleh pengirim (source-oriented). Berhasil atau tidaknya sebuah proses komunikasi bergantung pada upaya yang dilakukan oleh pengirim dalam mengemas pesan, menarik perhatian penerima ataupun mempelajari sifat dan karakteristik penerima untuk menentukan strategi penyampaian pesan.
Teori yang termasuk dalam paradigma positivisme diantaranya yaitu Teori Agenda Setting dan Teori Kulitivasi (Cultivation Theory).
     1.      Teori Agenda Setting
Teori Agenda Setting dicetuskan oleh Maxwell McCombs dan Donald Shaw. Teori ini muncul pada awalnya dari penelitian tentang pemilihan presiden di Amerika Serikat tahun 1968. Dari penelitian tersebut ditemukan bahwa ada hubungan sebab-akibat antara isi media dengan persepsi pemilih. Mc Combs dan Shaw pertama-tama melihat agenda media. Agenda media dapat terlihat dari aspek apa saja yang coba ditonjolkan oleh pemberitaan media terebut.
Teori agenda setting menegaskan kekuatan media massa dalam mempengaruhi khalayaknya. Media massa mampu membuat beberapa isu menjadi lebih penting dari yang lainnya. Media mampu mempengaruhi tentang apa saja yang perlu kita pikirkan. Lebih dari tu, kini media massa juga dipercaya mampu mempengaruhi bagaimana cara kita berpikir.
Salah satu contoh dari Teori Agenda Setting yaitu sinetron yang tanyang di televisi-televisi, ia telah mampu menggiring para kaula muda untuk mengikuti gaya pada pemeran/artis di sinetron tersebut. Dari mulai gaya berpakaian, hingga bahasa yang digunakan.

Teknik Pengumpulan Data, Pendekatan serta Analisis dalam Penelitian Kualitatif

Teknik Pengumpulan Data dalam Penelitian Kualitatif
1.  Wawancara
Wawancara  merupakan suatu  proses dalam komunikasi atau interaksi untuk mengumpulkan informasi. Salah satu caranya yakhi dengan tanya jawab antara peneliti dengan informan atau subjek penelitian. Dengan kemajuan teknologi informasi seperti saat ini, wawancara bisa saja dilakukan tanpa tatap muka, yakni melalui media telekomunikasi, atau lainnya. Pada hakikatnya wawancara merupakan kegiatan untuk memperoleh informasi secara mendalam tentang sebuah isu atau tema yang diangkat dalam penelitian.
Dapat pula sebagai proses pembuktian terhadap informasi atau keterangan yang telah diperoleh lewat teknik yang lain sebelumnya. Karena merupakan proses pembuktian, maka bisa saja hasil wawancara sesuai atau berbeda dengan informasi yang telah diperoleh sebelumnya.
Wawancara terbagi menjadi dua jenis, yaitu wawancara mendalam dan wawancara terarah. Wawancara mendalam (in-depth interview), di mana peneliti menggali informasi secara mendalam dengan cara terlibat langsung dengan kehidupan informan dan bertanya jawab secara bebas tanpa pedoman pertanyaan yang disiapkan sebelumnya sehingga suasananya hidup, dan dilakukan berkali-kali;
Wawancara terarah (guided interview) di mana peneliti menanyakan kepada informan hal-hal yang telah disiapkan sebelumnya. Berbeda dengan wawancara mendalam, wawancara terarah memiliki kelemahan, yakni suasana tidak hidup, karena peneliti terikat  dengan pertanyaan yang telah disiapkan sebelumnya. Sering terjadi pewawancara atau peneliti lebih memperhatikan daftar pertanyaan yang diajukan daripada bertatap muka dengan informan, sehingga suasana terasa kaku.

2. Observasi
Observasi juga merupakan salah satu teknik pengumpulan data yang sangat lazim dalam metode penelitian kualitatif. Observasi hakikatnya merupakan kegiatan dengan menggunakan pancaindera, bisa penglihatan, penciuman, pendengaran, untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menjawab masalah penelitian. Hasil observasi berupa aktivitas, kejadian, peristiwa, objek, kondisi atau suasana tertentu, dan perasaan emosi seseorang. Observasi dilakukan untuk memperoleh gambaran riil suatu peristiwa atau kejadian untuk menjawab pertanyaan penelitian. Bentuk observasi terbagi menjadi beberapa bagian diantaranya:

Penjelasan Singkat Mengenai Paradigma Kualitatif dan Kuantitatif


Oleh: Mulyadi Saputra
Kuantitatif
Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Tujuan penelitian kuantitatif adalah mengembangkan dan menggunakan model-model matematis, teori-teori dan/atau hipotesis yang berkaitan dengan fenomena alam.
Kualitatif
Metodologi kualitatif adalah tradisi tertentu dalam ilmu pengetahuan sosial yang secara fundamental bergantung pada pengamatan pada manusia dalam kaasannya sendiri dan berhubungan dengan orang-orang tersebut dalam bahasanya dan dalam peristilahannya.
Perbedaan pendekatan kualitatif dengan kualitatif seperti berikut ini:
1.      Dari segi perspektifnya penelitian kuantitatif lebih menggunakan pendekatan etik, dalam arti bahwa peneliti mengumpulkan data dengan menetapkan terlebih dahulu konsep sebagai variabel-variabel yang berhubungan yang berasal dari teori yang sudah ada yang dipilih oleh peneliti. Kemudian variabel tersebut dicari dan ditetapkan indikator-indikatornya. Hanya dari indikator yang telah ditetapkan tersebut dibuat kuesioner, pilihan jawaban dan skor-skornya.

Saturday, December 1, 2012

FUNGSI RUNNING NEWS DALAM KECEPATAN UPDATE BERITA DI MEDIA ONLINE DETIK BANDUNG


Oleh: Mulyadi Saputra 

 1.PENDAHULUAN
1.1  Latar Belakang Penelitian
Detik.com, bisa dikatakan media Online terbesar di Indonesia yang berdiri sejak tanggal 9 Juli 1998, sedangkan untuk Detik Bandung tayang pertama kali pada tanggal 30 Januari 2008. Detik Bandung mempunyai web tersendiri dan struktur redaksi tersendiri, namun untuk peristiwa yang bersifat nasional tetap mengirim berita ke Detik.com pusat.
Detik.com ialah sebuah portal website yang berisi berita aktual di Indonesia. Detik.com merupakan salah satu situs berita terpopuler di Indonesia. Berbeda dari situs-situs berita berbahasa Indonesia lainnya, Detik.com hanya mempunyai edisi Online dan menggantungkan pendapatan dari bidang iklan. Meskipun begitu, Detik.com merupakan yang terdepan dalam hal berita-berita baru (breaking news)[1].