Oleh: Mulyadi Saputra
Priode pertama adalah Mazhab Retorika yang berkembang sejak
periode klasik hingga awal abad ke-19. Mazhab ini sangat mengakar di masyarakat
Yunani dimana negara
tersebut merupakan tempatnya para ilmuan masa itu. Masyarakat Yunani mashab ini
sebagai
upaya mencari kebenaran melalui dialog. Tiga unsur penting dalam mazhab ini yang sangat terkenal yaitu Etos,
Pathos, dan Logos.
Setelah
itu berkembang tradisi jurnalisme, paradigma, dan perkembangan retorika, yakni
pada zaman
Romawi Kuno hingga periode 1900-1950-an. Tradisi jurnalisme sudah dimulai sejak zaman Romawi Kuno yang ditandai
dengan adanya
Acta Diurna atau catatan harian, dimana pada masa itu
penyebaran informasi secara luas dengan menggunakan media papan pengumuman.
Informasi tersebut ditujukan kepada rakyatnya atau masyarakay kala itu.
Kemudian berkembanglah tahap komunikasi
massa pada tahun
1940-1950-an. Dalam
tahap ini lahirlah beberapa model seperti model lasswell, teori SOR, S-M-C-R
model, dan sebagainya. Model-model tersebut hingga kini masih digunakan meski
model-model terbaru yang beberapa membantah model tersebut telah bermunculan.
Pada era tahun 1960-an masuk pada tahap integrasi. Pada tahap ini lahirlah model
komunikasi intrapersonal karya Berlo, juga teori-teori yang lainnya.
Tahap
berikutnya yaitu pertumbuhan dan sosialisasi. Dalam tahap ini komunikasi
interpersonal dan studi interaksi non verbal
menjadi area yang populer. Retorika, berbicara di depan publik, debat, teater,
patologi percakapan, jurnalisme, media massa, fotografi, iklan, dan publik
relesyen berlanjut tumbuh sejalan dengan komunikasi percakapan, dan komunikasi
massa.
Pada tahun I980 hingga 1990
yang berkembang yakni Era Informasi,
pada era ini merujuk pada dekade studi
komunikasi pada masa periode ini yang ditandai oleh meningkatnya peranan
komunikasi, informasi dan media dalam kehidupan pribadi dan profesional kita. Bahakan yang mengkaji mengenai komunikasi semakin banyak
sehingga kritik terhadap bidang komunikasi juga bermunkculan seiring dengan
tumbuhnya teori-teori baru yang menyempurnakan teori-teori sebelumnya yang
masih memiliki kekurangan.
Teori
Komunikasi dari prespektif Antropologi:
- Teori Groupthik
Teori Pemikiran Kelompok (groupthink) lahir dari
penelitian panjang Irvin L Janis. Janis menggunakan istilah groupthink
untuk menunjukkan satu mode berpikir sekelompok orang yang sifat kohesif
(terpadu), ketika usaha-usaha keras yang dilakukan anggota-anggota
kelompok untuk mencapai kata mufakat. Untuk mencapai kebulatan suara
klompok ini mengesampingkan motivasinya untuk menilai alternatif-alternatif
tindakan secara realistis. Grouptink dapat didefinisikan sebagai suatu situasi
dalam proses pengambilan keputusan yang menunjukkan timbulnya kemerosotan
efesiensi mental, pengujian realitas, dan penilaian moral yang disebabkan oleh
tekanan-tekanan kelompok.
- Teori Pengurangan dan Ketidakpastian (Uncertainty Reduction Theory)
Teori pengurangan ketidakpastian kadang
kala disebut dengan Teori Interaksi Awal (Initial Interaction Theory). Teori
penguranagan ketidakpastian dipelopori oleh Charles berger dan Richard Calabrese pada tahun 1975. Tahun 1987
Lester mengembangkan teori ini menjadi termasuk teori dalam suatu organisasi.
Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai pesan
organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu organisasi
(Wiryanto, 2005). Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh
organisasi itu sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya
berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan
yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan,
jumpa pers, dan surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah komunikasi
yang disetujui secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih
kepada anggotanya secara individual.
Teori Komunikasi dari prespektif Psikologi:
- Teori Behavioral and Cognitive
Teori Behavioral dan
Cognitive merupakan gabungan dari dua tradisi yang berbeda. Perbedaan utama
teori antara aliran behavioral dan kognitif dengan aliran struktural dan
fungsional terletak pada fokus pegamatan serta sejarahnya. Teori Behavioral dan
fungsional berkembang dari ilmu sosial dan ilmu-ilmu lainnya yang cenderung
memusatkan struktur sosial dan budaya. Sementara teori-teori behvioral dan
kognitif berkembang dari psikologi dan ilmu-ilmu behavioral lainnya yang
cenderung memusatkan pengamatan pada diri manusia secara individual.
- Teori Pembelajaran ( Learning Theory)
Teori ini melihat
perubahan sikap sebagai suatu proses pembelajaran. Teori ini tertarik pada
ciri-ciri dan hubungan antara stimulus dan respon dalam suatu proses
komunikasi. Hovlan, Janis dan Kelley dengan program komunikasi dan perubahan
sikap Yale ( The Yale communication and
attitude change program) memberikan sumbangan yang sangat bermakna terhadap
perkembangan teori ini (Baron & Byrne 1981). Program Yale mengidentifikasi
unsur-unsur dalam proses pembujukan, yang dapat memberi pengaruh terhadap
perubahan sikap seseorang. Dalam perkembangan sekarang ini, masalah pembujukan telah
menjadi topik
pembahasan yang paling banyak dibahas dalam berbagai literatur tentang
perubahan sikap.
makasih informasinya...isi blog ini sangat menarik dan kolaborasi antar ide pokok dengan gagasan tertuang dalam kekhasan tertentu. sehingga mudah di fahami.
ReplyDeletesama-sama, terimakasih juga telah berkunjung ke blog saya...
DeleteHi nice reading your bloog
ReplyDelete