Oleh:
Mulyadi Saputra
Sebelum membahas
tentang bidang keilmuan Hubungan Masyarakat (Humas) atau Public Relations (PR)
dan Junalistik, maka terlebih dahulu mengetahui, bahwa Humas dan Jurnalistik
merupakan bagian dari metode komunikasi. Komunikasi berasal dari bahasa Latin, yaitu comunis, yang berarti membuat
kebersamaan atau membangun kebersamaan antara dua orang atau lebih. Akar
katanya communis adalah communico yang artinya berbagi
(Stuart,1983 dalam Vardiansyah, 2004 : 3). Literatur lain mengatakan komunikasi
berasal dari kata communication atau communicare yang berarti membuat sama (to make common).
Wilbur Schramm
menyatakan komunikasi sebagai suatu proses berbagi (sharing process). Schramm menguraikannya sebagai berikut:
Komunikasi berasal dari
kata-kata (bahasa) Latin communis
yang berarti umum (common) atau
bersama. Apabila kita berkomunikasi, sebenarnya kita sedang berusaha
menumbuhkan suatu kebersamaan (commonnes)
dengan seseorang. Yaitu kita berusaha berbagai informasi, ide atau sikap.
Seperti dalam uraian ini, misalnya saya sedang berusaha berkomunikasi dengan
para pembaca untuk menyampaikan ide bahwa hakikat sebuah komunikasi sebenarnya
adalah usaha membuat penerima atau pemberi komunikasi memiliki pengertian
(pemahaman) yang sama terhadap pesan tertentu (Suprapto, 2006 : 2-3).
Kini Ilmu
komunikasi terus berkembang, hingga menghasilkan beragam ilmu yang merupakan
turunan ilmu komunikasi. Menurut Effendy
dalam bukunya yang berjudul Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek (2006:7-8),
menjabarkan, ada lima metode dalam komunikasi.
1)
Jurnalistik
(journalism)
·
jurnalistik
cetak (printed journalism)
·
jurnalistik
elektronik (electronic journalism)
2)
Hubungan
masyarakat (public relations)
3)
Periklanan
(advertising)
4)
Pameran
(exhibition / exposition)
5)
Publisitas
(publicity)
6)
Propaganda
7)
Perang
urat saraf (psychological warfare)
8)
Penerangan
Dari penjabaran tersebut, Jurnalistik dan Humas merupakan
objek studi dari ilmu komunikasi, yang memiliki peran, fungsi dan ruang lingkup
pada bidang komunikasi. Hal tersebut dikarenakan kegiatan Humas pada hakikatnya
adalah kegiatan komunikasi yang bersifat mempengaruhi dan menciptakan citra
pada suatu organisasi (Effendy, 2006:132-133). Sedangkan Jurnalistik merupakan
kegiatan penyebaran informasi kepada khalayak luas (Sumadiria, 2005:3).
Komunikasi sendiri merupakan fitrah manusia, menurut
Saefullah, (2007:67), manusia menjadikan komunikasi sebagai alat untuk
mengetahui sesuatu, sebagaimana dalam ayat Al-Quran (Ar-Rahman: 1-4) yang
mengajarkan manusia untuk pandai berbicara (al-Bayan)
yang ditafsirkan sebagai kemampuan berkomunikasi.
Ilmu Komunikasi terus berkembang berkembang, munculnya
bidang PR/Humas dalam perusahaan yang kini semakin memasyarakat, rupanya telah
mendapat tempat dalam kegiatan bisnis modern. Untuk itu, PR berupaya untuk
meraih dukungan publik dengan cara mencari dan memberi informasi agar
perusahaan tetap berjalan dengan baik.
Salah satu kegiatan PR dalam memberikan informasi kepada
masyarakat untuk memperoleh dukungan dan kepercayaan publik adalah kegiatan
Hubungan Pers (Press Relations/Media
Relations) yakni membina hubungan baik dengan kalangan pers yang mengelola
media cetak (surat kabar/majalah) dan media elektronik (tv/radio). Kaitan PR
dengan pers/media massa harus tetap erat, karena PR tidak dapat meninggalkan
pers sebagai sarana informasi publikasi PR, sebaliknya pers membutuhkan
informasi resmi, akurat, dan lengkap, biasanya di dapatkan dari PR. Jadi, ada
semacam pertalian yang bersifat simbiosis. (Soemirat, 2012: 121-124). Dengan
demikian, penting bagi PR untuk membina hubungan baik dengan pers agar mendapat
kemudahan dalam menyampaikan informasi.
Menurut Soemirat (2012:
128-129) dalam upaya membina hubungan pers, maka PR akan melakukan berbagai
kegiatan yang bersentuhan dengan pers antara lain:
1.
Konferensi pers, temu pers atau jumpa pers yaitu diberikan secara simultan/berbarengan
oleh seseorang pejabat pemerintah atau swasta kepada sekelompok wartawan,
bahkan bisa ratusan wartawan sekaligus.
2.
Press Brefing yaitu diselenggarakan secara reguler oleh seorang pejabat PR. Dalam
kegiatan ini disampaikan informasi-informasi mengenai kegiatan yang baru terjadi
kepada pers, juga diadakan tanggapan atau pertanyaan bila wartawan belum puas
dan menginginkan keterangan lebih rinci.
3.
Press tour
yaitu diselenggarakan oleh suatu perusahaan atau lembaga untuk mengunjungi
daerah tertentu dan mereka pun (pers) diajak menikmati objek wisata yang
menarik.
4.
Press Release atau siaran pers sebagai publisitas yaitu media yang banyakdigunakan dalam
kegiatan kehumasan karena dapat menyebarkan berita. Istilah Press Release
mempunyai pengertian yang luas, tidak hanya berkenaan dengan media cetak (surat
kabar dan majalah), tetapi mencakup media elektronik (radio dan televisi).
5.
Special Event yaitu peristiwa khusus sebagai suatu kegiatan PR yang penting dan
memuaskan banyak orang untuk ikut serta dalam suatu kesempatan, mampu
meningkatkan pengetahuan dan memenuhi selera publik. Seperti peresmian gedung,
peringatan ulang tahun perusahaan. Kegiatan ini biasanya mengundang pers untuk
meliputnya.
6.
Press Luncheon yaitu pejabat PR mengadakan jamuan makan siang bagi para wakil media
massa/wartawan, sehingga pada kesempatan ini pihak pers bis bertemu dengan top
manajemen perusahaan/lembaga guna mendengarkan perkembangan perusahaan/lembaga
tersebut.
7.
Wawancara Pers yaitu sifatnya lebih pribadi, lebih individual. PR atau top manajemen yang
diwawancarai hanya berhadapan dengan wartawan yang bersangkutan. Meskipun
misalnya,pejabat sesuai meresmikan suatu acara diwawancarai banyak wartawan,
bahkan diliput televisi dan radio, tetap saja wawancara itu bersifat
individual, hanya dua orang saja, wartawan yang mewawancarai dan orang yang
bersangkutan yang diwawancarai. Setiap wartawan yang mewawancarai mempunyai
pertanyaan khusus yang diinginkan oleh medianya, kendati secara bersamaan
mewawancarai pejabat atau tokoh tersebut.
Dalam kaitannya dengan Jurnalistik sebenarnya cukup
jelas, sebagaimana yang dipaparkan di atas bahwa kegiatan-kegiatan yang
dilakukan oleh Humas Perusahaan, cukup berkaitan dengan kinerja Jurnalistik
secara umum. Selain itu, dalam hal publisitas, Humas juga tak bisa mengelak
dari ketentuan-ketentuan yang ada pada bidang media serta Jurnalistik.
Lalu, jika melihat dari segi fungsi media sendiri, secara umum seperti
dikemukakan oleh Sudarman (2008:7-9) dalam bukunya Menulis di Media Massa,
di antaranya:
a.
Menginformasikan
(to inform)
b.
Mendidik
(to educate)
c.
Menghibur
(to entertaint)
d.
Memengaruhi
(to influence)
e.
Memberikan
respon sosial(to social responsibility)
f.
Penghubung
(to linkage)
Fungsi pertama yaitu to inform atau
menginformasikan, yakni menginformasikan peristiwa atau hal penting yang perlu
diketahui oleh masyarakat. To educate, media massa dapat mentransfer
ilmu pengetahuan sehingga mendorong perkembangan intelektual masyarakat. To
entertaint, yakni media massa dapat memberikan hiburan atau rasa senang
terhadap khalayak. To influence, media dapat memberikan pengaruh yang
baik terhadap masyarakat, baik pengaruh yang bersifat pengetahuan, perasaan
maupun tingkah laku. To social responsibility, dengan adanya media massa
maka kita bisa memberikan respon terhadap fenomena sosial yang terjadi. Terakhir,
to linkage atau penghubung, di mana media massa dapat menghubungkan
antarkelompok, antarwilayah, propinsi, bahkan di belahan dunia sekali pun.
Dalam buku Sejarah Sosial Media yang ditulis oleh Asa
Briggs dan Peter Burke, bahwa fungsi media dari awal berdirinya adalah sebagai
Informasi, pendidikan dan hiburan. Bahkan jauh sebelum masuk pada masa yang
diberi istilan “Masyarakat Informasi” dan “Teknologi Informasi” pada abad 17
dan 18 silam, sudah begitu menyadari ketiga fungsi tersebut. Meski dipahami sebagai
kecerdasan dan pendidikan sebagai pelajaran dan hiburan sebagai rekreasi,
(Briggs, 2006:230).
Pada kesimpulannya, kegiatan serta kaidah-kaidah yang ada pada ranah Humas
dan Jurnalitik memang saling berkaitan. Humas yang membutuhkan Jurnalistik,
begitupula sebaliknya.
saya sangat senang berkunjung ke blog anda. anda membuat artikel sangat bagus. dan saya mendapatkan sebuah insipirasi mampir di blog anda
ReplyDeleteشركة درة البيت
ReplyDeleteتصليح مكيفات دبي
شركة مكافحة حشرات دبي
شركة مكافحة حشرات راس الخيمة
شركة مكافحة حشرات الفجيرة
شركة مكافحة حشرات عجمان
Night vision Binaculars operates technology is categorized into different generations, each representing advancements in performance and image quality.
ReplyDelete