Oleh: Mulyadi Saputra
Keberadaan Hubungan
Masyarakat (Humas) pada suatu organisasi atau perusahaan biasanya diketahui
dari adanya bagian atau departemen Humas. Di berbagai perusahaan di Indonesia
penggunaan istilah Public Relations adalah
sama banyaknya dengan Humas. Pada umumnya, lembaga atau organisasi pemerintah
masih menggunakan istilah Humas, sementara perusahaan swasta lebih senang
menggunakan istilah public relations.
Jika
melihat secara definisi, dalam bahasa Indonesia Public Relations (PR) diterjemahkan
menjadi Hubungan Masyarakat (Humas), dan beberapa pakar sepakat mengenai kedua
hal tersebut, baik PR maupun Humas. Oleh karena itu, dalam penelitian ini
peneliti memberikan pengertian Public Relations (PR) sama dengan
Hubungan Masyarakat (Humas).
International Public Relations Associations (IPRA) mendefinisikan Humas sebagai fungsi manajemen terencana
dan kontinyu melalui organisasi dan lembaga swasta atau negara untuk memperoleh
pengertian, simpati dan dukungan dari orang-orang yang terkait atau mungkin ada
hubungannya dengan penelitian opini publik di antara mereka (Elvinarto,
2011:10).
Menurut
Denny Griswold:
Hubungan masyarakat adalah fungsi manajemen yang
mengevaluasi sikap publik, mempelajari kebijakan dan prosedur individual atau
organisasi sesuai dengan kepentingan publik, dan menjalankan program untuk
mendapatkan pemahaman dan penerimaan publik (Novan,2011:33).
Menurut
Edward L. Bernays:
Humas memiliki tiga arti: (1) penerangan kepada publik,
(2) persuasi kepada publik untuk mengubah sikap dan tingkah laku publik, (3)
upaya untuk menyatukan sikap dan perilaku suatu lembaga (Elvinarto, 2011:10).
Menurut
Doug Newsom dan Alan Scott, dalam This is PR, edisi ketiga:
Humas adalah tanggung jawab dan sikap tanggap dalam
kebijakan dan informasi demi kepentingan utama lembaga bersangkutan dan
masyarakatnya (Elvinarto, 2011:12).
Menurut Frank Jefkins:
Sesuatu yang merangkum
keseluruhan komunikasi yangterencana, baik itu ke dalam maupun ke luar antara
suatu organisasi dengan semua khalayaknya dalam rangka mencapai tujuan-tujuan
spesifik yang berlandaskan pada saling pengertian (Morissan, 2008:8).
Dari pendapat-pendapat tersebut Peneliti menyimpulkan bahwa Humas merupakan sebuah profesi yang mengelola komunikasi untuk membangun hubungan baik
antara lembaga atau organisasi baik perusahaan profit maupun non profit dengan
publiknya. Dalam hal ini masyarakat merupakan sasaran utama Humas karena
memiliki peranan menentukan kelangsungan hidup sebuah
lembaga.
Sedangkan Humas
Perusahaan, menurut Suhandang (2004: 163) secara institusional, suatu
perusahaan merupakan lembaga di mana terdapat kelompok orang yang secara tertentu
melakukan kegiatan-kegiatan usaha. Kelompok orang-orang yang terdiri atas
golongan-golongan:
- Adminidtrator, yaitu orang-orang yang menentukan dan mempertahankan tujuan perusahaannya, atau mereka yang menentukan policy (kebijaksanaan) perusahaan.
- Manajer, yaitu mereka yang memimpin langsung kerja ke arah tercapainya cita-cita perushaan secara konkrit.
- Tenaga staf, yaitu orang-orang yang membantu, baik administrator maupun manajer. Pada umumnya mereka terdiri dari para ahli dalam segala bidang terkait dengan usaha perusahaannya. Seperti ahli keuangan, ahli teknik, ahli kimia, dan sebagainya.
- Pegawai (karyawan), yaitu mereka yang melaksanakan pekerjaan lapangan sesuai dengan bidang usaha yang diperlukan perusahaannya, baik yang bersifat administratif, teknik, atau pun pekerjaan kasar.
Sehingga,
hal tersebut sangat berkaitan dengan tingkat kemajuan perusahaan. Bahkan, ada
yang berpendapat, suksesnya suatu perusahaan tidak terlepas dari tingkat
profesionalisme pengelolaanya. Memiliki citra perusahaan yang positif menjadi
salah satu upaya dalam menarik perhatian publik.
Menurut
Bill Canton dalam Sukatendel (1990) yang dikutip oleh Soemirat dalam ‘Dasar-dasar
Public Relation’ (2012: 111) mengatakan bahwa citra adalah “image: the impression, the feeling, the conception
wich the public has of company; a concioussly created impression of an object,
person or organization”(Citra adalah perasaan, gambaran diri publik terhadap
perusahaan; kesan yang dengan sengaja diciptakan dari suatu objek, orang atau
organisasi).
Oleh
sebab itu, citra itu dengan sengaja perlu diciptakan agar bernilai positif.
Dengan demikian, di sinilah humas berperan penting. Sukatendel menawarkan
definisinya, yaitu Humas adalah salah satu metode komunikasi untuk menciptakan
citra positif dari mitra organisasi atas dasar menghormati kepentingan bersama
(PR is one of the communication methods
to create a positive image by the publics of an organization on the basis of
honoring mutual interest), (Soemirat, 2012: 112).
Adapun
secara organisatoris, humas merupakan bagian yang ikut menggerakan roda
manajemen perusahaannya ke arah sasaran dan tujuan perusahaannya itu. Dengan
kata lain, humas merupakan salah satu aparat dari perusahaan itu. Humas juga
harus mampu melaksanakan pekerjaannya yang mencakup bidang kerja:
- Marketing atau memasarkan hasil produksi perusahaanya.
- Publishing atau memberikan penerangan dan keterangan mengenai hal yang ada hubungannya dengan kegiatan perusahaannya.
- Dokumentasi atau menghimpun data dan fakta yang erat hubungannya dengan kegiatan perusahaan, bak berupa hasil perusahaan yang telah dicapai maupun bahan-bahan lainnya yang diperlukan bagi kemajuan perusahaan itu, (Suhandang, 2004: 164).
Jika
disimpulkan, maka Humas perusahaan memiliki peran sebagai saluran informasi
dari perusahaan kepada publik, juga dari publik kepada perusahaan. Baik publik
internal perusahaan maupun publik eksternal. Hal tersebut dikarenakan, Humas
adalah jembatan penghubung yang menerjemahkan bahasa pimpinan perusahaan ke
dalam bahasa publik (masyarakat). Begitu pula sebaliknya, sehingga terjadi
suatu pengertian yang dapat memperlancar jalannya perusahaan dalam hal mencapai
tujuannya di tengah-tengah masyarakat.
Dengan
kata lain, humas merupakan interpreter yang
menerjemahkan kebijaksanaan pimpinan perusahaan ke dalam bahasa publik yang
mencakup bahasa operatif bagi publik
intern serta bahasa masyarakat bagi
publik ekstern, begitu pula sebaliknya (Suhandang, 2004: 173).
Did you realize there is a 12 word sentence you can communicate to your man... that will induce deep emotions of love and impulsive attraction for you buried inside his chest?
ReplyDeleteThat's because hidden in these 12 words is a "secret signal" that fuels a man's impulse to love, treasure and guard you with his entire heart...
12 Words Will Trigger A Man's Love Impulse
This impulse is so hardwired into a man's mind that it will drive him to work harder than ever before to take care of you.
Matter-of-fact, fueling this powerful impulse is so binding to achieving the best ever relationship with your man that the second you send your man one of the "Secret Signals"...
...You will immediately notice him open his soul and mind for you in such a way he haven't expressed before and he'll recognize you as the one and only woman in the galaxy who has ever truly appealed to him.