Asumsi
Dasar Teori Konstruksi Sosial
Teori konstruksi sosial (social
construction) Berger dan Lukmann merupakan teori sosiologi kontemporer yang
berpijak pada sosiologi pengetahuan. Dalam teori ini terkandung pemahaman bahwa
kenyataan dibangun secara sosial, serta kenyataan dan pengetahuan merupakan dua
istilah kunci untuk memahaminya. Asumsi dasar
dari Teori Konstruksi Sosial Berger dan Luckmann adalah:
a.
Realitas
merupakan hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuataan konstruksi sosial
terhadap dunai sosial di sekelilingnya.
b.
Hubungan
antara pemikiran manusia dan konteks sosial tempat pemikiran itu timbul,
bersifat berkembang dan dilembagakan.
c.
Kehidupan
masyarakat itu dikonstruksi secara terus menerus.
d.
Membedakan
antara realitas dengan pengetahuan. Realitas diartikan sebagai kualitas yang
terdapat di dalam kenyataan yang diakui sebagai memiliki keberadaan (being) yang tidak bergantung kepada
kehendak kita sendiri. Sementara pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian
bah
wa realitas-realitas itu nyata (real)
dan memiliki karakteristik yang spesifik.
Asumsi
Dasar Teori Interaksi Simbolik
Teori Interaksi Simbolik
Interaksi
simbolik dapat dikatakan sebagai sebuah tubuh dari teori dan penelitian
interaksi yang simbolis. Interaksionisme simbolik berawal dari pemikiran
beberapa tokoh antara lain, seperti, William James, Charles Horton Cooley, John
Dewey, James Mark Balduin, William I. Thomas dan George Herbert Mead. Walaupun
jika ditelusuri lebih awal lagi akan kita dapati nama-nama seperti Georg Simmel
dan Max Weber.
Teori interaksionisme
simbolik juga di paparkan lebih
jelas oleh Herbert Blumer murid dari Mead yang berusaha dengan rinci untuk menjabarkan pemikiran Mead
mengenai interaksionisme simbolik. Interaksionisme
simbolik didasarkan pada tiga premis, yaitu:
a.
Manusia bertindak terhadap sesuatu atas
dasar makna yang dipunyai sesuatu tersebut baginya.
b.
Makna tersebut berasal atau muncul dari
interaksi sosial antara seseorang dengan sesamanya.
c.
Makna diperlakukan atau diubah melalui
suatu proses penafsiran yang digunakan
orang dalam menghadapi sesuatu yang dijumpainya.
Namun, interaksionisme simbolis yang diketengahkan Blumer memiliki ide-ide dasar
yang dapat diringkas sebagai berikut:
Ø Masyarakat
terdiri dari manusia yang berinteraksi. Kegiatan tersebut saling bersesuaian
melalui tindakan bersama membentuk apa yang dikenal sebagai organisasi atau
struktur sosial.
Ø Interaksi
terdiri dari berbagai kegiatan manusia yang berhubungan dengan kegiatan manusia
lain.
Ø Obyek-obyek
tidak mempunyai makna yang intrinsik; makna lebih merupakan produk interaksi
simbolis.
Ø Manusia
tidak hanya mengenal obyek eksternal, mereka dapat melihat dirinya sebagai
obyek. Pandangan terhadap diri sendiri ini, sebagaimana dengan semua obyek,
lahir di saat proses interaksi simbolis.
Ø Tindakan
manusia adalah tindakan interpretatif yang dibuat oleh manusia itu sendiri.
Ø Tindakan
tersebut saling dikaitkan dan disesuaikan oleh anggota-anggota kelompok; hal
ini disebut sebagai tindakan bersama yang dibatasi sebagai; ”organisasi sosial
dari perilaku tindakan-tindakan berbagai manusia.
No comments:
Post a Comment