Wednesday, December 5, 2012

Asumsi Dasar Teori-Teori Komunikasi



Asumsi Dasar Teori Konstruksi Sosial
Teori konstruksi sosial (social construction) Berger dan Lukmann merupakan teori sosiologi kontemporer yang berpijak pada sosiologi pengetahuan. Dalam teori ini terkandung pemahaman bahwa kenyataan dibangun secara sosial, serta kenyataan dan pengetahuan merupakan dua istilah kunci untuk memahaminya.  Asumsi dasar dari Teori Konstruksi Sosial Berger dan Luckmann adalah:
a.                   Realitas merupakan hasil ciptaan manusia kreatif melalui kekuataan konstruksi sosial terhadap dunai sosial di sekelilingnya.
b.                  Hubungan antara pemikiran manusia dan konteks sosial tempat pemikiran itu timbul, bersifat berkembang dan dilembagakan.
c.                   Kehidupan masyarakat itu dikonstruksi secara terus menerus.
d.                  Membedakan antara realitas dengan pengetahuan. Realitas diartikan sebagai kualitas yang terdapat di dalam kenyataan yang diakui sebagai memiliki keberadaan (being) yang tidak bergantung kepada kehendak kita sendiri. Sementara pengetahuan didefinisikan sebagai kepastian bah
wa realitas-realitas itu nyata (real) dan memiliki karakteristik yang spesifik.

Asumsi Dasar Teori Interaksi Simbolik
Teori Interaksi Simbolik
Interaksi simbolik dapat dikatakan sebagai sebuah tubuh dari teori dan penelitian interaksi yang simbolis. Interaksionisme simbolik berawal dari pemikiran beberapa tokoh antara lain, seperti, William James, Charles Horton Cooley, John Dewey, James Mark Balduin, William I. Thomas dan George Herbert Mead. Walaupun jika ditelusuri lebih awal lagi akan kita dapati nama-nama seperti Georg Simmel dan Max Weber.
Teori interaksionisme simbolik juga di paparkan lebih jelas oleh Herbert Blumer murid dari Mead yang berusaha dengan rinci untuk menjabarkan pemikiran Mead mengenai interaksionisme simbolik. Interaksionisme simbolik didasarkan pada tiga premis, yaitu:
a.       Manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang dipunyai sesuatu tersebut baginya.
b.      Makna tersebut berasal atau muncul dari interaksi sosial antara seseorang dengan sesamanya.
c.       Makna diperlakukan atau diubah melalui suatu proses penafsiran  yang digunakan orang dalam menghadapi sesuatu yang dijumpainya.
Namun, interaksionisme simbolis yang  diketengahkan Blumer memiliki ide-ide dasar yang dapat diringkas sebagai berikut:
Ø  Masyarakat terdiri dari manusia yang berinteraksi. Kegiatan tersebut saling bersesuaian melalui tindakan bersama membentuk apa yang dikenal sebagai organisasi atau struktur sosial.
Ø  Interaksi terdiri dari berbagai kegiatan manusia yang berhubungan dengan kegiatan manusia lain.
Ø  Obyek-obyek tidak mempunyai makna yang intrinsik; makna lebih merupakan produk interaksi simbolis.
Ø  Manusia tidak hanya mengenal obyek eksternal, mereka dapat melihat dirinya sebagai obyek. Pandangan terhadap diri sendiri ini, sebagaimana dengan semua obyek, lahir di saat proses interaksi simbolis.
Ø  Tindakan manusia adalah tindakan interpretatif yang dibuat oleh manusia itu sendiri.
Ø  Tindakan tersebut saling dikaitkan dan disesuaikan oleh anggota-anggota kelompok; hal ini disebut sebagai tindakan bersama yang dibatasi sebagai; ”organisasi sosial dari perilaku tindakan-tindakan berbagai manusia.

No comments:

Post a Comment