sumber ilustrasi blog.kerjayuk.com |
Manusia
berinteraksi dengan manusia lain telah menjadi bagian inti dari kehidupan.
Interaksi antar manusia merupakan rutinitas alamiah dalam fenomena hidup.
Proses interaksi turut melibatkan proses komunikasi. Semenjak zaman manusia
pertama diperkirakan ada hingga masa kini, proses interaksi maupun komunikasi
senantiasa menunjukkan eksistensinya.
Terdapat
dua tahapan proses komunikasi menurut Onong Uchyana Effendi, yakni proses
komunikasi primer dan sekunder. Proses komunikasi primer ialah proses
penyampaian pikiran dan atau perasaan seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan lambang (symbol) sebagai media. Proses komunikasi sekunder
yaitu proses penyampaian pesan oleh seseorang kepada orang lain dengan
menggunakan alat atau sarana sebagai media kedua setelah memakai lambang
sebagai media pertama.
Maksud
dari media kedua dalam proses komunikasi secara sekunder antara lain, surat,
telepon, teks, surat kabar, radio, televisi, internet, dan sebagainya. Media
tersebut dimanfaatkan sebab letak komunikator dan komunikan berada di tempat
yang relatif jauh, sehingga penggunaan media ini dapat menunjang efektivitas
komunikasi. Perkembangan umat manusia dalam melaksanakan komunikasi dari segi
kualitas maupun kuantitas mengalami peningkatan pesat dari waktu ke waktu.
Komunikasi merupakan transmisi dari satu orang ke orang lain dengan pengirim
ataupun penerimanya yang spesifik.
Awalnya,
sistem komunikasi masih tradisional dengan mengandalkan burung merpati, asap
api, mercusuar, ataupun pos berkuda. Ketika dunia telah mengenal mesin cetak,
radio telegraf, maka model komunikasi telah berubah semakin cepat. Terlebih
lagi setelah ada telepon, radio, televisi, teleks, facsimile (fax),
hingga kini internet, masyarakat dunia dapat saling mengakses satu sama lain
lebih cepat lagi.
Alternatif komunikasi masyarakat modern saat ini
menyebabkan tuntutan manusia terhadap kebutuhan informasi semakin tinggi. Hal
itu turut melahirkan kemajuan yang cukup signifikan dalam bidang teknologi.
Peningkatan di bidang teknologi, informasi, serta komunikasi mengakibatkan
dunia tidak lagi mengenal batas, jarak, ruang, dan waktu. Seseorang dapat
dengan mudah mengakses informasi penting tentang fenomena kejadian di belahan
dunia lain, tanpa harus berada di tempat tersebut. Padahal untuk mencapai
tempat itu memakan waktu berjam-jam, namun hanya dengan seperangkat komputer
yang memiliki konektivitas internet, informasi dapat diperoleh dalam hitungan
detik.
Internet (interconnection networking) merupakan
jaringan komputer yang dapat menghubungkan suatu komputer atau jaringan
komputer dengan jaringan komputer lain, sehingga dapat berkomunikasi atau
berbagi data tanpa melihat jenis komputer itu sendiri. Internet terus
berkembang, dengan munculnya Web 2.0 serta perkembangan mobile technology
membuat prilaku masyarakat berubah dan sekaligus membuka peluang baru.
teknologi Web 2.0 mengubah segalanya, internet menjadi bersifat interaktif dan dinamis.
orang jadi bisa lebih mudah mengekspresikan dirinya, melakukan networking,
membentuk komunitas, berkolaborasi, berpartisipasi dalam sebuah kegiatan, dan
masih banyak lagi hal-hal lainnya yang dapat dilakukan di intener. ini
menunjukkan bahwa Web 2.0 membuat proses horisontallisasi semakin cepat.
internet bukan hanya milik generasi muda lagi.
Di masa kini, media terpenting dan memiliki jaringan
paling luas adalah internet, yang menghubungkan komputer-komputer pribadi
paling sederhana hingga komputer-komputer super yang tercanggih. Layanan
internet sangat beragam dan senantiasa berinovasi sesuai kebutuhan masyarakat.
Misalnya, e-mail, file transfer protocol (FTP), dan world wide
web (www), e-commerce, e-government, e-fax, e-office,
e-cash, e-banking, SMS, MMS, dan sebagainya. Jaringan internet
menjadi media yang tercepat mengalami inovasi ke segala lini serta teradaptif
dengan kebutuhan masyarakat, sehingga hampir semua media dan kebutuhan
masyarakat dapat dikoneksikan ke dalam jaringan internet.
Data yang dilansir sejumlah media mengatakan,
perkembangan pengguna internet kian bertambah jumlahnyatah hanya kini, kedepan
juga masih terus akan bertambah seiring dengan fasilitas jaringan yang terus
bertambah bagus.. Di seluruh dunia jumlah pemakai internet tercatat sekitar 3
juta orang pada tahun 1994. Di tahun 1996 tercatat lonjakan drastis, jumlah
pemakai internet hingga sebanyak 60 juta pengguna, pada tahun 1998 angka ini
meningkat tajam hingga mencapai 100 juta. Kini jumlah itu sudah semakin besar,
berita yang dirilis Kantor Berita Antara, pada bulan Juni 2012 pengguna
Internet di Negara Indonesia saja sudah mencapai angka 55 juta orang, dari
jumlah penduduk Indonesia 245 juta[1].
Namun dalam penelitian ini tidak akan membicarakan
pelanggan internet secara global, tetapi lebih spesifik pada sosial media yang
sering disebut sebagai new media atau
media masa depan yang didalamnya terdapat Facebook dan Twitter yang paling
banyak digunakan. Indonesia memiliki jumlah pengguna yang terus bertambah di
indonesia. Dari data tahun April 2012 yang dirilis Kantor Berita Antara
menyebutkan Indonesia masih di level tiga untuk Facebook dengan jumlah pengguna
sebanyak 44,6 juta pengguna Facebook dan sebanyak 19,5 juta pengguna
Twitter masuk dalam level 5 dunia setelah Amerika Serikat dan Inggris[2].
Sumber lain
mengatakan, pada priode November 2012, jumlah pengguna Facebook di Indonesia
mencapai 51 juta pengguna.
Dari laporan untuk bulan November 2012 ini,
SosialBakers menyebutkan bahwa jumlah total pengguna Facebook di Indonesia
adalah 51 juta, dengan brand paling populer dilihat dari jumlah fans adalah
Yahama Motor Indonesia dengan 2.666.903 fans, sedangkan untuk media adalah SCTV
dengan 5.341.952 fans[3].
Kompas Online menyebutkan, hingga saat ini pengguna
Facebook ldi dunia telah mencapai angka satu milyar.
KOMPAS.com — Perusahaan situs jejaring sosial Facebook
mengumumkan telah memiliki 1 miliar pengguna. Dengan prestasi ini, Facebook
mempertahankan posisi sebagai media sosial terbesar dan yang pertama memiliki 1
miliar pengguna aktif. Ini berarti satu dari setiap tujuh orang di planet ini
menggunakan layanan Facebook. "Pagi ini (Jumat WIB), ada lebih dari 1
miliar orang yang menggunakan Facebook secara aktif setiap bulannya,"
tulis CEO Facebook Mark Zuckerberg dalam siaran pers yang dirilis pada Kamis
(4/10/2012)[4].
Mengutip dari skripsi Ratih Dwi Kusumaningtyas, saat
ini internet sudah menjadi konsumsi semua orang, baik untuk kalangan menengah
ke bawah maupun menengah ke atas.
Facebook merupakan salah satu produk internet, namun
menjadi lebih populer daripada internet itu sendiri. Banyak orang rela
mengakses internet demi Facebook, padahal dahulunya internet bukan teknologi
yang mudah bagi kebanyakan orang. Mereka dengan kelemahan latar belakang
pendidikan, usia, dan status sosial atau ekonomi mau belajar internet demi
mengekspresikan dirinya pada Facebook. Dahulunya, tukang sayur, office boy, pembantu rumah tangga,
pedagang asongan, manula pada tahun 2003 tidak mengenal internet, namun kini
mereka memiliki Facebook (Juju dan Sulianta, 2010:2)[5].
Dari jumlah
pengguna yang sedemikian banyak, media sosial atau new media tentunya memiliki
kemungkinan besar dapat mengubah atau menciptakan budaya baru di kalangan
masyarakat luas baik Indonesia maupun dunia. Mengutip tulisan yang di posting
di Majalah
Cyber Edisi Oktober 2012: hal 3, sosial
media dapat mengubah budaya dan media massa, yang disebabkan pola komunikasi
yang berubah dan sosial media yang bisa menjadi sebuah media massa karena
dibaca oleh ribuan orang tergantung teman yang mengikuti sosial media yang
dimiliki seseorang.
Perubahan pola komunikasi yang terjadi setelah
tumbuhnya social media cukup besar.
Dulu, konsep dasar komunikasi pada media adalah adanya komunikator yang sering
dijabarkan sebagai media massa, kelompok besar atau organisasi, sementara
komunikan adalah masyarakat yang hanya menerima dan memberikan respon atau feedback tertunda. Kini, konsep itu
berubah drastis. Saat ini, individu dapat menjadi komunikator untuk khalayak
luas. Seorang komunikan pun dapat berubah menjadi komunikator ketika ia dapat
mengungkapkan atau mendorong bahkan mempropaganda masyarakat lainnya[6].
Oleh sebab itu, peneliti tertarik untuk meneliti
bagaimana peran sosial media dalam perubahan budaya dengan judul penelitian
‘Peran Media Sosial Dalam Perubahan Budaya Komunikasi’ yang akan diteliti
dengan menggunakan pendekatan fenomenologi.
[1] Sumber: http://www.antaranews.com/berita/341397/pengguna-internet-di-indonesia-capai-55-juta-orang
diakses : 16 Des. 12 pukul: 10:48
[2]
Sumber: http://www.antaranews.com/berita/341397/pengguna-internet-di-indonesia-capai-55-juta-orang
diakses: 16 Des. 12 pukul: 10:48
[3]
Sumber: http://www.trenologi.com/201212137296/laporan-media-sosial-facebook-pages-di-indonesia-bulan-november-2012-menurut-socialbakers/
diakses: 16 Des 2012 pukul: 10:52
[4] Sumber: http://tekno.kompas.com/read/xml/2012/10/05/08541377/Pengguna.Facebook.Sudah.Sampai.1.Miliar
diakses: 16 Des. 12 pukul 16.30
[5] Dalam
skripsi Ratih Dwi Kusumaningtyas ‘Peran Media Sosial Online (Facebook) sebagai
Saluran Self Disclosure Remaja Putri di Surabaya’; Universitas Pembangunan
Nasional “Veteran” Jawa Timu; Surabaya; 2010.
[6] Sumber: http://terinspirasikomunikasi.blogspot.com/2012/12/social-media-ubah-budaya-dan-media-massa.html
diakses: 16 Des. 12 pukul 14.00.
No comments:
Post a Comment