Oleh : Mulyadi Saputra
ilustrasi: malkistangel.blogspot.com |
Pencipta dan Sejarah Teori
Teori
Kekuasaan Sosial dikemukakan oleh French sebagai bentukrepresentatif dari
pejelasan yang diemukakan Cartwright.French menganggap bahwa teori yang
dikemukakan Cartwright belum jelas karena kekuasaan dalam sistem sosial, belum
diungkapkan olehCartwright.Dalam teori kekuasaan sosial akan dibahas mengenai
proses pengaruhmempengaruhi dalam suatu organisasi, khususnya yang berkaitan
denganpendapat dan perubahan pendapat organisasi terhadap sesuatu hal.
Asumsi Dasar dan Uraian Teori
Asumsi
dasar dari teori ini bahwa French membagi proses pengaruhmemmpengaruhi dalam
tiga pola relasi dalam organisasi, antara lain :- Hubungan kekuasaan (power
relation) antara anggota organisasi.- Pola komunikasi dalam kelompok.- Hubungan
antara pendapat dalam kelompok.Dalam teori ini digambarkan suatu garis pendapat
(opinion continuum)yan dua dimensional dan pada garis tersebut terjadi
pergeseran daya (forces).Daya yang dipaksakan dari A kepada B disebut pengaruh
sosial (social influence), sedangkan jumlah kekuatan dari daya-daya disebut
kekuasaan (power). Jadi, kekuasaan A terhadap B sebanding dengan
kekuatan-kekuatandaya yang ada dan yang dapat dipaksakan A terhadap B. Garis A
akanbertemu garis B, hal ini dinamakan titik keseimbangan. Berikut ini
adalahgambarannya.
Dalam
suatu organisasi, semua daya yang dihasilkan oleh masing-masing anggota
organisasi bersatu pada satu titik keseimbangan tertentu. Titikinilah yang
menunjukkan posisi dari pendapat organisasi.Menurut French, adanya proses
saling mempengaruhi dapatmenyebabkan perubahan titik keseimbangan yang dapat
terjadi secaralangsung ataupun tidak langsung.French mengemukakan lima macam
kekuasaan dasar yangberpengaruh dalam suatu sistem sosial, yaitu :- Kekuasaan
Rujukan (referent power atau attraction power) yang didasarioleh perasaan
saling menyukai dan saling beridentifikasi antara A dan B.- Kekuasaan Ganjaran
(reward power) yang didasari oleh kemampuan Auntuk memberi ganjaran terhadap
B.- Kekuasaan Hukuman (coercive power) yang didasari oleh kemampuan Auntuk
memberi hukuman terhadap B.- Kekuasaan Pengabsahan (legitimate power) didasari
oleh hak yang adapada A untuk membenarkan atau menyalahkan tingkah laku B.-
Kekuasaan Keahlian (expert power) yang didasari pada persepsi B bahwa Alebih
tahu mengenai hal-hal tertentu.French mengatakan bahwa hubungan kekuasaan
antara anggota-anggota organisasi dapat digambarkan sebagai sejumlah
titik-titik yangdihubungkan dengan garis-garis yang disebut dengan directed
graph
Catatan :A merupakan ketua dari organisasi pada
setiap perumpaan penjelasan teori kekuasaansosial sedangkan B merupakan anggota
(dalam hal ini anggota lebih dari dua orang).
No comments:
Post a Comment