Monday, March 11, 2013

Media Massa sebagai Penerang dan Penenang Masa Depan


Sumber ilustrasi: jawaku.site88.net
Oleh: Mulyadi Saputra

Dalam kondisi yang kacau akibat perang dan bencana alam, media massa harus memberi informasi yang cukup agar masyarakat tidak salah paham dalam mengambil sikap serta mendapat jawaban dari rasa ingin tahu yang mereka pendam. Dalam situasi yang dipenuhi kekacauan, pengelola media hendaknya tidak memanfaatkan ketergantungan mereka yang tinggi terhadap media massa. Berita-berita tentang perang dan bencana hendaknya juga dilandasi oleh keinginan tulus untuk menyebarkan informasi terhadap warga masayrakat.

Di Indonesia yang sebagian besar wilayah rawan bencana alam, media massanya harus menempatkan diri pada posisi sebagai penerang sekaligus penenang masyarakat. Sebagai salah satu faktor terjadinya perubahan dalam sistem sosial, terjadinya bencana alam otomatis akan meningkatkan kebutuhan masyarakat Indonesia pada media massa. Menyadari hal itu, para pengelola media hendaknya tidak menjadikan bencana alam sebagai momen untuk meningkatkan oplah atau menaikkan rating.

Media massa bukan sekedar perekam yang pasif sifatnya dalam mengungkapkan fakta dan kejadian. Media massa juga mengemban misi untuk menyampaikan wawasan, penilaian, dan pandangan setepat dan sebaik mungkin. Maka dari itu media massa dituntut untuk memiliki kesadaran dalam menyajikan informasi yang akurat, sekaligus menanamkan optimism untuk saling menolong saat terjadi bencana, seharusnya merupakan kesadaran yang melandasi setiap pemberitaan tentang bencana. Apabila kesadaran itu tumbuh, maka ketergantungan masyarakat saat terjadi bencana terhadap media massa bukanlah ketergantungan yang perlu ditakutkan. Karena itu, dalam melaksanakan tugasnya media massa tidak hanya menggali kebenaran secara objektif, tetapi juga mengolahnya dengan analisis kritis untuk mengajak masyarakat memandang ke masa depan. 
 
Orang selain berfungsi sebagai pembentuk, pengarah dan penyelaras pendapat umum, media massa juga merupakan salah satu faktor penyebab, sekaligus pendorong terjadinya perubahan sosial. Perubahan sosial ini berperan sebagai pendorang dinamika pers. Secara professional, setiap media massa dituntut untuk senantiasa mampu menyesuaikan diri terhadap segala bentuk perubahan sosial. Proses pengenalan, pemahaman, dan penyesuaian media massa terhadap perubahan sosial ini, mengisaratkan banyak risiko bagi orang pers. 
 

2 comments:

  1. ini salah satu efek T.uses gratification bukan pak ? :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. Jessica, terimakasih telah berkunjung dan membaca tulisan singkat dan gamblang ini. tulisan ini sekedar unek-unek saya tentang media massa di indonesia yang seakan-akan memanfaatkan moment bencana sebagai salah satu pendongkrak rating. menjual kesedihan dan keluh kesah masyarakat, meski ada nilai informasi, tetapi menurut saya media seharusnya meng-ekspos informasi yang bisa menegarkan korban bukan mengekspos korban.... terkait teori, mungkin saja ia, saya blm menganalisisnya... hehe

      Delete