Ilustrasi dari : menarailmuku.blogspot.com |
Istilah ontologi, secara bahasa berasal dari bahasa
yunani, ontos dan logos. Ontos berarti
sesuatu yang berwujud, sedangkan logos
berarti ilmu atau teori. Dengan demikian secara bahasa ontologi dapat diartikan
sebagai ilmu atau teori tentang wujud, tentang hakikat yang ada. Sedangkan yang
dimaksud ontologi dalam pengertian terminologisnya adalah kajian tentang
hakikat segala sesuatu atau realitas yang ada yang memiliki sifat universal,
untuk memahami adanya eksistensi[1]. MAKALAH LENGKAP DOWNLOAD "DISINI"
Ontologi : hakikat apa yang dikaji, penyelidikan prinsip-prinsip
realita. Menurut Syam (1988) ontologi kadang-kadang disamakan dengan metafisika.
Sebelum menyelidiki yang lain, manusia berusaha mengerti hakikat sesuatu. Dalam
berinteraksi dengan alam semesta, manusia melahirkan berbagai pertanyaan filosofis, di antaranya ; apakah sesungguhnya
hakikat realita yang ada ini, apakah realita yang nampak ini suatu realitas
materi saja, ataukah ada sesuatu dibalik realita itu, satu "rahasia"
alam. Apakah wujud semesta ini bersifat tetap, kekal tanpa perubahan. Ataukah
hakikat semesta ini adalah perubahan semata-mata. Apakah realita ini terbentuk
satu unsur (monisme), dua unsur (dualisme), ataukah lebih dari dua unsur
(pluralisme)[2].
Istilah ontologi berasal dari bahasa Yunani yaitu “on” atau “ontos” artinya yang berada dan “logos”
yang berarti ilmu pengetahuan atau ajaran. Dengan demikian secara etimologi,
ontologi berarti ilmu pengetahuan atau ajaran tentang yang berada. Istilah
ontologi dipopulerkan oleh Christian Wolff (1679-1714). Ontologi dipersamakan
dengan istilah “metafisika”. Para ahli yang mempersamakan ontologi dengan
metafisika adalah Nicolai Hartmann seorang ahli ontologi dan Gottfried Martin
di dalam bukunya Allgemein Metaphysic[3].
Nina Syam (2010:92) memaparkan bahwa ontologi merupakan
metafisika umum yang membicarakan tentang hal ‘ada’ (being). Metafisika sendiri berasal dari bahasa Yunani, meta dan
taphisica, diartikan sebagai yang ada dibalik atau dibelakang benada-benda
fisik. Aristoteles tidak menggunakan istilah metafisika melainkan proto
philosophia (filsafat pertama).
Penulis dapat menyimpulkan bahwa ontologi yaitu merupakan
suatu teori/ilmu yang mengkaji tentang wujud atau ‘ada’ dan asal mula hakikat
suatu kehidupan di dunia yang bersifat realitas dengan melihat dari sisi
belakang atau dibalik benda-benada fisik, serta ilmu yang membahas tentang hakikat yang ada, yang merupakan ultimate
reality, baik yang berbentuk jasmani/konkret, maupun rohani/abstrak.
Namun, jika dilihat dari metafisika maka akan terbagi
lagi menjadi metafisika umum dan khusus. untuk antologi yakni metafisika umum
yang mengkajaji tetang hal ‘ada’.Sedangkan untuk metafisika khusus akan dibagi
menjadi tiga bagian, yakni hakikat manusia dalam psikologi dan antropologi,
hakikat alam semesta dalam kosmologi, serta hakikat keberadaan Tuhan yakni teologi[4].
MAKALAH LENGKAP DOWNLOAD "DISINI"
[2]
Sumber: http://aufamaudy0408.blogspot.com/2011/12/ontologi-epestemologi-aksiologi.html diakses: 25 Des. 2012 pukul 13.33
[3] Sumber: http://alfarizisalman.blogspot.com/2010/07/ontologi-dalam-perspektif-islam.html diakses 24 Des. 12 pukul 10.23
No comments:
Post a Comment